Selasa 14 Feb 2017 17:19 WIB

Trump: Korut Masalah Besar

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran rudal Korea Utara pekan ini.  Mereka mendesak anggota PBB untuk melipatgandakan upaya untuk menegakkan sanksi terhadap Korut. Namun tak ada  indikasi untuk melakukan tindakan apapun.

Tes rudal balistik Pyongyang jarak menengah pada Ahad lalu adalah tantangan bagi komunitas internasional sejak Donald Trump dilantik jadi Presiden AS.  "Korut merupakan masalah, masalah yang sangat besar. Kami akan menangani hal itu dengan sangat kuat," kata Trump, Selasa, (14/2).

Namun Trump tak membicarakan dan merencanakan apapun. Duta Besar AS untuk PBB  Nikki Haley mengatakan, ini saatnya merespon Korut dengan lebih penuh perhitungan. "Tak hanya dengan kata-kata namun dengan aksi."

Pejabat Amerika, Jepang, dan Korea Selatan melakukan telekonferensi pada Senin kemarin. Mereka mengecam peluncuran rudal balistik Korut. Peluncuran rudal Korut merupakan pelanggaran secara nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB secara berulang.

Pejabat Korsel mengatakan, Amerika telah membuat rencana untuk menempatkan aset-aset strategis dalam latihan militer bersama antara AS dan Korel mendatang. Ini dilakukan karena meningkatnya ancaman dari Korut.

Latihan militer bersama akan dilaksanakan pada Maret mendatang. Namun pejabat Korsel itu tak menyebutkan secara detil aset strategis yang akan dikerahkan tersebut. Pada masa lalu aset strategis yang terlibat termasuk  B-2 bomber, jet tempur siluman  F-22, dan  kapal bertenaga nuklir.

Baca juga,  Donald Trump Berjanji Lindungi Korea Selatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement