REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- PT KAI ternyata memiliki KA yang didesain khusus untuk pelayanan kesehatan. Rangkaian KA yang berjumlah dua gerbong tersebut, bukan berupa KA Rumah Sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan lengkap dengan fasilitas rawat inap.
Namun lebih berupa klinik pelayanan kesehatan yang berjalan di atas rel. "KA ini diberi nama railclinic," ujar Vice Presiden PT KAI Daop 5 Purwokerto Erni Ratnawati, di stasiun Sidareja Kabupaten Cilacap, Kamis (23/2).
Pada KA tersebut, layanan yang diberikan cukup memadai disebut sebagai klinik berjalan. Hal ini karena pada railclicnic bisa memberikan layanan berupa pemeriksaan mata, pemeriksaan USG bagi ibu hamil, pemeriksaan jantung, pemeriksaan laboratorium dan fasilitas farmasi. "Sebagai klinik yang berjalan di atas rel, saya kira kondisinya sudah cukup lengkap," jelasnya.
Railclinic ini, Rabu (23/2), didatangkan ke Stasiun Sidareja untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga sekitar stasiun. Ratusan warga dari desa-desa wilayah Sidareja berdatangan ke stasiun, untuk kemudian antre satu per satu mendapat pemeriksaan kesehatan.
"Kegiatan ini kami merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) PT KAI. Antara lain, dengan memberikan layanan kesehatan gratis pada warga yang ada di sekitar rel,'' jelasnya.
Sedangkan pemililihan lokasi di Sidareja, menurut Erni, karena sebelumnya ada sebagian warga Sidareja yang mendapat musibah banjir. "Dengan adanya layanan ini, kami berharap warga yang mungkin mengalami sakit akibat banjir, bisa berobat ke railclinic,'' jelasnya.
Menurutnya, pihak PT KAI saat ini baru memiliki 1 unit railclinic. Railclinic yang memanfaatkan dua gerbong KA listrik tersebut, baru beroperasi tahun 2016. ''Setelah railclinic dioperasikan, sudah beberapa kali KA tersebut dioperasikan untuk memberikan layanan kesehatan gratis pada masyarakat sekitar rel," tuturnya.
Termasuk juga di daerah-daerah yang tertimpa bencana, seperti pada bencana longsor di Garut beberapa waktu lalu. ''Selama di lokasi sekitar bencana terdapat jalur KA, maka KA klinik tersebut bisa dioperasikan untuk membantu memberikan layanan kesehatan bagi korban becana," katanya menambahkan.
Erni juga menyebutkan, KA klinik tersebut baru hanya ada dua rangkaian. Satu rangkaian dioperasikan di wilayah daerah operasi (Daop) di Jawa, sedangkan yang satunya lagi dioperasikan di wilayah Daop Sumatra.
Namun dia menyebutkan, pada tahun 2018 ini PT KAI telah memesan pembuatan dua rangkaian KA klinik lagi, sehingga seluruhnya kelak ada empat railclinic. ''Bila pemesanan railclinic tersebut sudah jadi, rencananya dua rangkaian akan dioperasikan di Jawa, dan dua railclinic lainnya akan dioperasikan di Sumatra,'' katanya.
Dari pemantauan di Stasiun Sidareja, ada ratusan warga yang memadati halaman stasiun Sidareja untuk mendapat layanan kesehatan gratis. Untuk itu, pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto yang menyelenggarakan kegiatan itu, mendirikan tenda cukup luas sebagai tempat pasien menunggu panggilan pemeriksaan.
Manajer Kesehatan PT KAI Daop 5 Purwokerto sebagai ketua panitia kegiatan tersebut, dr Rafisah, menyebutkan dalam kegiatan kesehatan gratis di railclinic tersebut, pihaknya menerjunkan dua orang dokter umum dengan dibantu 20 tenaga paramedis. ''Kami sebelumnya telah menyebarkan 350 undangan untuk mendapat layanan kesehatan gratis. Namun bagi warga yang tidak mendapat undangan dan ingin mendapat layanan kesehatan gratis ini, juga tetap kami layani,'' jelasnya.