Senin 27 Feb 2017 13:20 WIB

Petani Lombok Keluhkan Rendahnya Harga Gabah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anjloknya harga gabah dikeluhkan sejumlah petani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang Petani di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sirajuddin mengatakan anjloknya harga gabah sudah mulai terasa sejak dua pekan terakhir.

"Sekarang harganya Rp 385 ribu per kuintal, bahkan mau turun lagi," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (27/2).

Pria berusia 42 tahun ini mengatakan, normalnya harga gabah usai masa panen itu berkisar di angka Rp 400 ribu sampai Rp 425 ribu per kuintal. Ia mengaku heran dengan penurunan harga gabah kali ini. Menurutnya, menjadikan faktor cuaca sebagai penyebab penurunan harga gabah kurang bisa ia terima.

"Kalau karena cuaca, kita tahu harga gabah pasti turun dan kita paham hal itu," lanjut dia.

Ia menjelaskan, curah hujan di daerah sekitar memang berlangsung beberapa waktu lalu dan berakibat turunnya harga gabah. Namun, sepuluh hari terakhir, hujan sudah tak lagi melanda wilayah tersebut, namun harga masih tidak juga menanjak. 

"Ini sudah sepuluh hari cuaca cerah tapi harga masih rendah, bahkan mau turun lagi," terangnya. Ia berharap pemerintah menemukan jalan keluar atas persoalan ini. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement