Senin 27 Feb 2017 18:03 WIB

Penerbitan Obligasi Internasional Diprediksi Terdampak Pemilu Eropa

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali bersiap mengantisipasi gejolak ekonomi dunia. Belum rampung dengan 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, risiko eksternal datang dari proses pemilihan umum di sejumlah negara di Eropa. Ditambah lagi, proses pemberian dana penyelamatan bagi Yunani belum rampung.

Direktur Strategi dan Protofolio Utang Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan menjelaskan, proses pemilu di Eropa diprediksi bakal berdampak pada penerbitan obligasi internasional terutama Euro Bond yang berdenominasi euro. Apalagi, kata dia, bila menengok ke belakang saat krisis ekonomi Yunani mencapai puncak pada 2015, penerbitan Euro Bond memang tertekan.

"Pemilu Eropa akan pengaruh ke Euro bond. Juga Yunani yang belum ketemu kreditornya. Kalau Yunani bermasalah lagi, investor khawatir negara berkembang seperti Indonesia juga akan alami hal yang sama," kata Scenaider di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/2).

Sejumlah negara di Eropa yang menyambut pemilihan umum adalah Belanda pada 15 Maret 2017, Prancis di April dan Mei 2017, dan Jerman pada 22 Oktober 2017. Khusus untuk kasus Yunani, Scenaider menyebutkan bahwa memang ada persepsi dari investor yang mengira krisis ekonomi bisa saja menyerang negara berkembang seperti Indonesia.

Padahal, ia meyakinkan bahwa kondisi ekonomi makro ekonomi Indonesia sehat. Persepsi seperti ini yang membuat pemerintah harus mengambil langkah antisipasi. Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan termasuk dengan melakukan diversifikasi pasar obligasi negara. Artinya, fokus penjualan tak hanya untuk Euro Bond tetapi juga Samurai Bond dengan denominasi yen Jepang dan Global Bond USD untuk AS.

Catatan pemerintah, tahun lalu jumlah global sukuk yang diterbitkan sebanyak 2,5 miliar dolar AS yang terdiri dari dua seri di awal Maret 2016. Sedangkan target indikatif tercatat 2 miliar dolar AS, dengan besaran penawaran yang masuk lebih tinggi yakni 2,6 miliar dolar AS. Sedangkan untuk penerbitan euro bond tercatat 3 miliar dolar AS di Juni 2016 lalu. Sementara samurai bond diterbitkan 100 miliar yen Jepang di akhir Juni tahun lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement