REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi kredit perbankan pada kuartal I 2017 akan tumbuh melebih 8,5 persen year on year (yoy). Angka tersebut menunjukkan perbaikan meski masih terbatas.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) pun menyatakan kinerja kredit pada awal tahun ini masih stabil. "Ke depannya perkiraan masih on track," ujar Direktur Keuangan dan Treasury BTN Iman Nugroho Soeko, kepada Republika, di Jakarta, (27/2).
Ia menambahkan, kredit BTN diproyeksikan tumbuh 20 persen year on year (yoy) pada kuartal I tahun ini. Iman melanjutkan, penyaluran kredit perseroan masih didominasi ke Kredit Perumahan Rakyat (KPR). "Lebih khusus lagi KPR subsidi," tambahnya. Iman mengungkapkan, kredit BTN secara keseluruhan tumbuh 18,23 persen yoy pada Januari.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo menyatakan BRI telah menargetkan pertumbuhan kredit sampai akhir tahun. "Begini, target kita sampai akhir tahun 14 persen," ujarnya saat dihubungi, Senin, (27/2).
Pada Januari 2017, pertumbuhan kredit BRI sebesar 15,53 persen yoy. Angka tersebut didorong oleh tiga segmen kredit yaitu mikro, ritel, dan komersial.