Kamis 09 Mar 2017 16:03 WIB

Indonesia Jajaki Pasar Ekspor Ikan Olahan di Arab Saudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengolahan ikan. Ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengolahan ikan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah memproyeksikan produk ikan olahan Indonesa akan meramaikan pasar Arab Saudi. Hal ini ditandai dengan pertemuan antara delegasi dagang Indonesia dengan perusahaan Arab Saudi untuk melakukan kontak dagang dengan komoditas utama produk ikan olahan.

Kepala ITPC Jeddah Gunawan optimistis kontak dagang tersebut akan memberikan hasil yang baik. Delegasi dagang Indonesia yang hadir yakni terdiri dari tim manajemen PT Kelola Mina Laut (KML) Food, dan kelompok Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedangkan perusahaan Arab Saudi yang hadir yaitu BAGDIR Global Business Development Co. yang merupakan anggota dari Naghi Group.

"PT KML Food telah sukses menembus pasar ekspor tradisional dan berpenetrasi ke pasar non taradisional, dengan kontak dagang ini diharapkan pangsa pasar produk ikan olahan Indonesia dapat semakin besar di Arab Saudi," ujar Gunawan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/3).

Gunawan menambahkan, PT KML Food beserta anak perusahaannya merupakan perusahaan Indonesia yang mampu menghasilkan produk ikan dengan kapasitas lebih dari 135 ribu ton dan mempunyai 48 processing plant. Perusahaan tersebut telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Jepang, Cina, dan Australia. Selain itu, mereka juga telah melakukan penetrasi ke pasar non tradisional seperti Rusia, Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah termasuk Arab Saudi.

Dalam sistem produksi, PT. KML Food telah menerapkan standar internasional yang dibuktikan dengan telah mendapatkan 6 jenis sertifikasi, yaitu Hazard Analysis Critical Control Point (HCCP) Certificated, International Organization For Standardization (ISO Standard), British Retail Consortium (BRC), Best Agriculture Practice (BAP), Custom Trade Partnership Against Terrorism (CTPAT), dan HALAL Certificated.

Sementara itu, Naghi Group merupakan perusahaan besar dan terkemuka di Timur Tengah yang bergerak di bidang otomotif, transportasi, dan industri perikanan dan makanan. Forbes merilis Naghi Group berada di urutan ke-13 dari 50 kelompok bisnis paling berpengaruh di Arab Saudi. Sedangkan Arabian Business pada 2010 mencatat perkiraan kekayaan keluarga Naghi mencapai USD 5 miliar atau menempati urutan ke-17 dari 50 keluarga terkaya di Arab Saudi.

Berdasarkan hasil analisis dan kajian yang dilakukan Tim Ekonomi dan Perdagangan ITPC dan KJRI Jeddah menunjukkan bahwa, PT. KML Food sudah hampir memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan Indonesia untuk masuk pasar Arab Saudi. Ada empat persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu harga yang kompetitif, mempunyai keamanan pasokan (secure of supply), memenuhi persyaratan standar pelabelan dan pengujian yang dipersyaratkan Saudi Accreditation and Standardization (SASO), persyaratan komposisi produk dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA), serta persyaratan produk halal.

“Produk PT. KML Food sudah memenuhi tiga persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu persyaratan SASO, SFDA, dan persyaratan produk halal. PT. KML Food harus mampu melakukan negosiasi harga sehingga produk-produk Indonesia ini mampu bersaing di pasar Arab Saudi,” kata Gunawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement