REPUBLIKA.CO.ID, Jorge Sampaoli berharap hadiah indah saat merayakan ulang tahun ke-57 pada Senin (13/3) lalu. "Semoga Sevilla lolos ke perempat final Liga Champions," kata pelatih Sevilla ini.
Laga krusial Sevilla kontra Leicester City pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion King Power, Leicester, hadir sehari setelah ulang tahunnya pada Selasa (14/3) malam waktu setempat atau Rabu (15/3) dini hari WIB. Dengan modal kemenangan 2-1 pada leg pertama, Sevilla hanya butuh menahan imbang the Foxes. Andai kalah, tak lebih dari satu gol dan dengan skor yang lebih besar dari 1-2 (2-3, 3-4, dan seterusnya).
Permintaan ini tak muluk-muluk mengingat performa Sevilla pada leg pertama. Andai Dewi Fortuna sedikit lebih bermurah hati, niscaya Sevilla bisa menang dengan skor lebih besar pada leg pertama. Sayangnya, beberapa percobaan gagal, termasuk sepakan penalti Joaquin yang dihentikan kiper Kasper Schmeichel.
Langkah Sevilla lolos ke delapan besar tampaknya akan terwujud melihat dominasi wakil Spanyol ini sejak kick-off. Los Rojiblancos menguasai permainan dan mengambil inisiatif serangan.
Tapi justru the Foxes yang membuka skor. Lewat situasi bola mati, kapten Wes Morgan menaklukka kiper Sergio Rico. Agregat berubah menjadi 2-2 dengan keuntungan di kubu Leicester leat aturan gol tandang.
Akan tetapi posisi Sevilla tak sepenuhnya tertekan. Bisa membalas satu gol saja cukup membuat mereka lolos ke delapan besar. Serangan bertubi-tubi dilancarkan, termasuk sepakan Sergio Escuedero pada awal babak kedua yang menerpa mistar, namun tak satu pun yang berbuah gol. Justru gawang Sevilla kembali kebobolan lewat Marc Albrighton lewat skema serangan balik. Sevilla makin terpuruk karena Samir Nasri diusir pada menit ke-74 karena menanduk penyerang Leicester Jamie Vardy.
Tapi drama belum berakhir karena Sevilla mendapatkan penalti setelah kiper Kasper Schmeichel menjatuhkan Vitolo di kotak terlarang. Namun Schmeichel membayar lunas kesalahannya dengan menyelamatkan penalti dari Steven N'Zonzi pada menit ke-80. Dewi Fortuna menjauh. Sevilla hanya bisa meratapi kegagalan.
"Saya melihat diri saya berbaring terluka di tempat tidur seperti merasakan mimpi telah pergi," kata Sampaoli yang juga diusir wasit dari bench Sevilla karena protes, seperti dikutip Reuters.
Ia menegaskan Sevilla di atas Leicester sepanjang waktu. The Foxes memilih bertahan rapat sementara Sevilla terus melancarkan serangan.
"Sayang kami tak bisa mencetak skor. Kami kalah dalam pertemuan ini karena tak mampu mencetak banyak gol di Sevilla. Kegagalan dua penalti benar-benar melukai kami," kata dia.
Sampaoli kini mengalihkan fokus ke La Liga. Sevilla masih punya peluang untuk meruntuhkan dominasi Barcelona dan Real Madrid meski berat. Kali ini, Sevilla mesti lebih bersahabat dengan keberuntungan untuk menggusur dua raksasa Spanyol itu.