REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama sejumlah perbankan, asuransi, dan multifinance menandatangani komitmen penyaluran pembiayaan bagi para pelaku UMKM. Sektor yang menjadi perhatian dikembangkan yakni pariwisata, pertanian, dan perikanan di NTB pada 2017.
Kepala OJK NTB Yusri mengatakan dalam kesepakatan bersama ini, ada 16 perbankan antara lain Bank Mandiri, Bank NTB, Bank BRI, Bank BNI, hingga Bank BTN yang akan memberi penyaluran pembiayaan kepada 3.540 UMKM di sektor pariwisata. Sedangkan, Adira, FIF, Busan Auto Finance juga berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan multifinance kepada 500 pelaku usaha di sektor pertanian dan kelautan.
PT Asuransi Jasa Indonesia akan memberikan penyaluran asuransi tani untuk 25 ribu hektare sawah dan asuransi ternak kepada 5.000 ekor sapi.
Yusri mengungkapkan selama ini serapan kredit kepada sektor pertanian, pariwisata, dan kelautan di NTB masih relatif rendah lantaran adanya kekhawatiran terkait risiko perbankan. "Tapi kan ada mitigasi. Ada Jamkrindo, Jamkrida, dinas terkait yang bisa memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM," ujar dia dalam acara penandatanganan komitmen penyaluran pembiayaan UMKM di Golden Tulip, Mataram, Rabu (15/3).
Dia mengharapkan komitmen ini mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian di NTB. "Saya imbau perbankan lain bisa terlibat dan beri perhatian lebih untuk sektor UMKM pariwisata ini," ujarnya.
Untuk sektor pertanian dan kelautan, dia meminta dinas terkait dapat memberikan data valid para pelaku UMKM yang bergerak di dua sektor ini. "Tanpa adanya share data yang cukup dan valid, ini akan menyulitkan kami (menyalurkan pembiayaan)," katanya.