REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Terdepaknya Manchester City dari Liga Champions musim ini karena disingkirkan AS Monaco pada babak 16 besar mencoreng catatan apik Josep Guardiola. Entrenador asal Spanyol yang mulai menangani City pertengahan tahun 2016 ini harus rela rekor selalu melangkah ke semifinal-nya terhenti.

Ketika ditunjuk sebagai pelatih City, pelatih kelahiran 18 Januari 1971 ini sempat digadang akan meneruskan tuah spesialisasi Liga Champions-nya kepada klub Liga Primer Inggris tersebut. Namun, City malah terseok bahkan sejak babak penyisihan. City terhenti di babak gugur pertama akibat kekalahan agregat gol tandang dari AS Monaco 6-6 hasil menang 5-3 di kandang tapi kalah 1-3 di rumah lawan.

Raut wajah kecewa Guardiola pun tergambar jelas. Eks penggawa timnas Spanyol ini kecewa berat. Dia paham terlemparnya City musim ini dari Liga Champions amat menyakitkan. Terlebih faktanya justru musim lalu City hampir menyentuh final sebelum akhirnya dikandaskan oleh Real Madrid karena kalah argegat tipis 0-1 di semifinal.

Guardiola pun sudah memompa semangat diri sendiri untuk segera bangkit akhir pekan ini. Kedatangan Liverpool ke Stadion Etihad dalam memenuhi jadwal Liga Primer Inggris pada Ahad (19/3) malam WIB akan sangat berbahaya jika dia dan timnya tak segera memulihkan mental.

"Jika kami tak segera stabil, Liverpool akan benar-benar mengancam kami. Saya tahu ini periode yang sulit diterima, tapi kami harus segera bersiap," kata Guardiola dikutip dari laman resmi UEFA.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, tampaknya sudah mengendus kerugian yang sedang City alami. Klopp menilai laga kontra Monaco akan sangat membuat skuat the Citizens kelelahan.

Dia pun berharap pasukan the Reds bisa memanfaatkan kelelahan fisik maupun mental yang kini sedang mendera mulai pelatih hingga pemain City pada laga nanti. "Kami senang punya waktu istirahat yang cukup. City akan ada di posisi yang sulit. Kami datang pada saat yang tepat," kata Klopp.

Ikuti Whatsapp Channel Republika