Ahad 19 Mar 2017 07:03 WIB

Netanyahu: Israel Serang Hizbullah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan dengan Suriah.
Foto: AP/Ariel Schalit
Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan dengan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Suriah melancarkan serangan udara di dalam wilayah Suriah. Serangan pada Kamis (16/3) malam itu jadi satu insiden paling serius antara kedua negara. Tel Aviv dan Damaskus secara teknis masih terlibat perang.

Pada Sabtu (18/3), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan serangan tersebut menargetkan Hizbullah. Kelompok Lebanon yang menguasai Gaza itu saat ini jadi sekutu dekat pemerintah Bashar al Assad dalam memerangi kelompok pemberontak.

Dilansir Haaretz, pemerintah Suriah mengerahkan sistem pertahanan udara dan menembak sejumlah rudal jet Israel setelah insiden. Namun tak satu pun rudal menghantam jet. Satu proyektil sempat dicegat oleh sistem pertahanan rudal Arrow milik Israel di Yerusalem.

Channel 10 TV Israel melaporkan pemerintah menempatkan Arrow untuk pertama kalinya beberapa bulan lalu. Saat itu pemerintah mengklaim ingin melawan ancaman langsung dan mencegat serangan sebelum masuk Israel.

Meski demikian, Arrow didesain untuk mencegat rudal balistik jarak jauh di stratosfer. Militer tidak menjelaskan lebih jauh soal tipe sistem pertahanan rudal yang digunakan.

Dalam pernyataan Jumat, Israel membenarkan serangan menargetkan sejumlah wilayah di Suriah sepanjang malam. Reuters melaporkan sirine peringatan roket terdengar di permukiman Israel di bukit Yordan. Dua saksi mendengar ledakan beberapa menit kemudian.

Netanyahu menegaskan kampanye udaranya tidak menargetkan pemerintah. Mereka ingin menghancurkan basis persenjataan Hizbullah. Netanyahu juga mengindikasikan tindakan serupa akan berulang jika diperlukan.

"Saat kami mengenali upaya untuk transfer senjata pada Hizbullah, kami punya intelijen, itu adalah saatnya bertindak, kami mencegahnya," kata Netanyahu dalam siaran televisi dilansir Aljazirah. Menurutnya, itulah yang terjadi kemarin dan kebijakan akan tetap sama.

Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz mengatakan pesan mereka jelas. "Kami tidak akan toleransi dengan kebijakan Suriah yang mempersenjatai Hizbullah," kata Katz. Israel menuduh senjata Hizbullah juga digunakan untuk operasi di wilayahnya.

Israel jarang mengonfirmasi setiap serangan yang mereka lakukan di dalam wilayah Suriah. Sehingga pernyataan pada Jumat cukup mengejutkan. Terlebih Suriah dan Israrel masih terlibat permusuhan yang tidak terselesaikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement