REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan, tak akan mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan Liga 1 2017 jika data menuju proses verifikasi kompetisi sepak bola nasional belum lengkap. Ketua Tim Verifikasi BOPI, Iman Suroso mengungkapkan, sampai Sabtu (8/4), dokumen pendukung pemberian izin Liga 1 masih jauh dari kata lengkap.
Iman menerangkan, BOPI sudah memberikan batas waktu dua kali bagi PSS) dan juga operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar melengkapi seluruh dokumen dalam empat tuntutan pemerintah. "Kita (BOPI) masih belum bisa mengeluarkan rokemendasi. Dokumen verifikasinya sampai sekarang, masih banyak yang kurang," ujar Iman, di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jumat (7/4).
Iman mengingatkan, empat poin tuntutan BOPI yang harus terpenuhi oleh PSSI dan LIB agar diverfikasi. Pertama terkait legalitas operator. Dia menjelaskan, keabsahan LIB sebagai konsorsium pelaksana kompetisi, belum jelas. Meski sudah resmi ditunjuk oleh federasi nasional sebagai operator kompetisi, akan tetapi perusahaan tersebut diterangkan Iman, belum melengkapi soal kepemilikan modal.
Kedua, dan paling penting yakni tentang legalitas kesebelasan peserta liga. Kata dia, PSSI juga belum memberikan data lengkap kepada LIB agar dilaporkan ke BOPI sebagai tim yang sah mengikuti kompetisi. Hal tersebut, diterangkan Iman, membuat BOPI kesulitan memulai verifikasi keabsahan menejemen klub.
Terkait itu, diterangkan dia, masih ada tiga tim utama yang mesti diverifikasi sebagai peserta liga, yakni Madura United (MU) dan PS TNI serta Bhayangkara FC. Ketiga kesebelasan tersebut, memang menuai kontroversi sebagai tim kasta utama lantaran pendiriannya berawal dari akuisisi dan sengketa kesebelasan.
Ketiga, Iman menerangkan, yaitu belum adanya dokumen tentang kepastian finansial menejemen klub peserta Liga 1. Kata dia, masih ada juga tim-tim di kasta utama yang menegaskan harus bebas tunggakan gaji pemain dan pelatih serta staf. Kepastian finansial, diterangkan Iman, agar persoalan tunggakan tersebut, tak lagi terjadi di musim ini.
"Bagaimana kalau operator ternyata tidak ada dananya. Klub tidak bisa bayar pemain. Apakah hal itu tidak pantas untuk kita (BOPI) periksa (verifikasi)," terang dia. Tuntutan keempat, yaitu soal izin kerja dan bertempat tinggal (Kitas) bagi pemain. Terutama bagi pemain-pemain asing.
Terkait Kitas, Iman mengatakan, memang sudah ada tiga tim yang melampirkan keabsahan sebagai peserta Liga 1. Dan juga melengkapi izin tinggal para pemainnya. Mereka antara lain, Persib Bandung, Persela Lamongan dan PSM Makassar. Tapi, menejemen klub lainnya, belum ada tersampaikan. "Kita tidak bisa membiarkan pola-pola (persoalan-persoalan) lama di kompetisi sepak bola Indonesia, kembali dibiarkan," sambung dia.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho menjelaskan, tim verifikasi, sebetulnya sudah merampungkan pengumpulan data Liga 1 dari PSSI maupun dari LIB. "Hasilnya, masih sangat memprihatinkan. Masih sangat banyak yang kurang dokumennya," ujar dia kepada Republika, pada Sabtu (8/4). Pun, kata dia, pelengkapan dokumen sebagai syarat verifikasi lebih parah di Liga 2.
Baca juga, BOPI Beri Tenggat ke PSSI dan PT LIB Hingga Senin.
Lantaran tak lengkap, kata dia, pengepulan dokumen dan pelengkapan kompetisi sepak bola nasional oleh BOPI, dilaporkan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Jumat (7/4). Selanjutnya, Heru menerangkan, BOPI akan menunggu persetujuan kementerian tersebut untuk meneruskan tahap verifikasi dan pemberian rekomendasi.
"BOPI akan menunggu arahan dari Kemenpora. Apakah dilanjutkan (proses verifikasinya) atau bagaimana," ujar dia. Namun, Heru menegaskan, BOPI sebagai otoritas pemberi izin kompetisi di pemerintahan tersebut, tak bisa mengeluarkan rekomendasi, jika dokumen pelengkap tak terpenuhi.
Direktur Utama LIB, Berlinton Siahaan mengatakan, proses pelengkapan verifikasi akan terus dilakukan. Dia memastikan, waktu yang tersisa sebelum kick off perdana Liga 1, proses tersebut sudah pungkas. "Kita (LIB) bersama PSSI, tetap taat. Apa yang menjadi syarat agar rekomendasi BOPI keluar, akan terus kita lakukan," ujar dia.