REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengatakan, bulan depan giliran Dompet Dhuafa (DD) mengunjungi Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Kunjungan terkait kerjasama yang akan dijalin DD dan Ponpes Tebuireng.
"Dompet Dhuafa akan ke Tebuireng 3 Mei nanti, kita coba lihat apa yang bisa dilakukan bersama," kata Gus Sholah kepada Republika.co.id, Kamis (20/4).
Selain kerjasama di bidang kesehatan, ia merasa kerjasama dapat pula dibangun di bidang-bidang lain, demi terbukanya Ponpes Tebuireng. Hal itu dimulai dengan membangun cabang-cabang di berbagai provinsi di luar Jawa.
Ia melihat, itu harus dilakukan karena luar Jawa dinilai masih tertinggal, termasuk jika dilihat dari data jumlah pesantren. Sebab, dari sekitar 30 ribu pesantren, 80 persen ada di Jawa, dam perlu 6.000 di luar sebagai penyeimbang.
"Jadi, lewat kerjasama ini kita coba menebar kebaikan," ujar cucu dari Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari tersebut.
Senada, Pendiri Dompet Dhuafa Parni Hadi menuturkan, secara prinsip DD dan Ponpes Tebuireng sudah sepakat kerjasama, setidaknya dengan sistem co-branding. Terlebih, Gus Sholah sudah memiliki poliklinik, sehingga tinggal dikembangkan.
"Insya Allah kita akan bangun Rumah Sehat Terpadu Tebuireng garis datar Dompet Dhuafa, jadi masing-masing kita memiliki kekuatan, makin kuat, itu cara kita," kata Parni.
Ia mengingatkan, membangun rumah sakit bukan sesuatu yang mudah mengingat banyak yang bangkrut karena manajemen yang tidak tertata. Maka itu, Parni menekankan banyak dukungan yang menjadi pilar kerjasama tersebut.
"Kita terbuka, wong niatnya baik, dan kalau berhasil di Tebuireng akan dibangun di tempat-tempat lain," ujar Parni.