REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Telah lahir sejumlah penulis terkemuka yang berlatar belakang pesantren di negeri ini. Sebut saja Habiburrahman El Shirazy yang sangat terkenal dengan novel Ayat Ayat Cinta dan Ahmad Fuadi yang dikenal luas sebagai penulis novel Negeri Lima Menara.
Tak heran kalau belakangan ini semangat menulis di kalangan para santri terus meningkat. Berbagai kegiatan peluncuran dan bedah buku di pondok-pondok pesantren selalu dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan santri.
Yang terbaru adalah peluncuran dan bedah novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy di Ponpes Tebuireng Jombang, Jatim, Jumat (28/4). Acara tersebut dihadiri tak kurang dari 1.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Jombang dan sekitarnya.
Pondok Pesantren Fathan Mubina Ciawi, Bogor, Jawa Barat, tak mau ketinggalan dalam mendorong gairah para santrinya menulis. Ponpes Fathan Mubina menggelar pelatihan menulis yang dinamakan Gebyar Kertas 3. Pelatihan bertajuk “Membangun Generasi Muslim yang Unggul dengan Pengetahuan” itu menampilkan nara sumber penulis religi Dewi Pelangi.
Acara yang berlangsung di GOR FM, Sabtu (29/4) itu sangat memotivasi dan menumbuhkan minat dan bakat santri putra dan putri FM untuk menulis. Terbukti, acara yang diikuti sekitar 700 santri itu berlangsung dari pukul 20.00-24.00. “Acara ini bertujuan membangkitkan semangat menulis para santri Pondok Pesantren Farhan Mubina,” kata Dewi Pelangi kepada Republika.co.id, Ahad (30/4).
Pengasuh Ponpes Fathan Mubina Hj Siti Makbulah MA mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap akan terus tumbuh generasi bangsa yang suka membaca dan gemar menulis untuk membangun generasi Muslim yang unggul dengan pengetahuan.
Dewi Pelangi, selain memberikan motivasi pada santri untuk gemar menulis dalam tema ‘Menulis adalah pintu dunia’, ia juga telah menyiapkan hadiah khusus berupa buku terbarunya yang akan segera terbit. Judulnya, Pelangi Hijab: Selaksamakna Munajat Qalbu.
Dalam acara itu Dewi Pelangi memotivasi para santri untuk rajin bangun untuk shalat pada sepertiga malam. Se waktu tersebut mustajab dan membangkitkan inspirasi dalam menghasilkan sebuah karya. Dewi Pelangi juga mengingatkan para santri untuk mengawali niat menulis untuk beribadah.
“Karena kegiatan positif yang kita lakukan bila diniatkan untuk beribadah akan menjadi barokah. Semoga kegiatan seperti ini akan terus tumbuh di pondok pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi guna memotivasi dan menginspirasi generasi bangsa gemar menulis. Bila membaca adalah jendela dunia maka menulis adalah pintu dunia,” papar Dewi Pelangi.