REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Mantan presiden FIFA, Sepp Blatter tidak berbicara kepada para penyelidik AS di Swiss, saat dirinya berusaha diperiksa pada Oktober dan November 2016. Demikian keterangan pengacara Blatter kepada Reuters, Selasa (2/5). “Para penuntut dari Departemen Kehakiman AS tidak mewawancarai Tuan Blatter di Swiss," kata pengacara Blatter, Richard Cullen.
Menurut Cullen, Blatter mungkin telah keliru mengenali para pengacara AS yang melakukan penyelidikan atas nama FIFA, untuk ofisial-ofisial dari Departemen Kehakiman. "Para pengacara itu faktanya bukan para penyelidik dari Departemen Kehakiman."
Saat memberikan komentar-komentarnya kepada para pewarta kantor berita bulan lalu, Blatter juga berkata, "Saya hanya memiliki sangat sedikit kontak dari para pengacara AS saya karena saya tidak pernah menjadi sosok yang berkepentingan di bawah pengawasan kehakiman AS." Blatter mengakui tengah diselidiki atas dua atau tiga kasus, namun membantah telah melakukan kesalahan.
Pria 81 tahun itu diskors selama enam tahun oleh Komite Etik FIFA terkait skandal yang menghantam badan sepak bola dunia itu pada 2015. Skandal ini mencakup puluhan ofisial sepak bola, termasuk sebagian dari FIFA, ditahan di AS dengan dakwaan-dakwaan terkait korupsi. Pada Maret, FIFA menyelesaikan penyelidikan internal selama 22 bulan, yang dilakukan pengacara AS Quinn Emanuel.