REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin berharap Islamic Book Fair (IBF) dapat menjadi media menangkal sesat akidah dan sesat berpikir.
"Saat ini ada gerakan melalui buku untuk penyesatan aqidah dan sesat pikir. Saya harap Islamic Book Fair menjadi alat penguatan akidah dan cara berpikir islamiyah," kata Ma'ruf Amin saat membuka Islamic Book Fair (IBF) 2017 di JCC, Jakarta, Rabu (3/5).
Dia mengatakan cara berpikir islamiyah adalah hal yang fundamental dan harus dibangun. Dengan membaca buku maka masyarakat telah berupaya melakukan perubahan, ulama dan intelektual lahir dari membaca.
Dia juga berharap melalui IBF dapat melahirkan penulis buku yang bermutu dan menjadi penerus generasi sebelumnya. "Saat ini kita merindukan sosok seperti Muhammad Nawawi yang terkenal di dunia karena kecerdasannya dan sangat banyak menghasilkan buku-buku dibidang fiqih, tafsir dan juga hadis," ujarnya.
Dia juga mengatakan banyak ulama dan pemimpin yang cemerlang pandangannya, tetapi tidak punya waktu untuk menulis.
Untuk itu dia menginginkan para penulis berinisiatif menuliskan pemikiran-pemikiran dari ulama dan pemimpin tersebut agar ide-ide mereka dapat disampaikan kepada masyarakat luas.
Islamic Book Fair 2017 diselenggarakan 3 hingga 7 Maret di JCC Senayan, Jakarta. Pameran buku itu menyajikan 20 ribu judul buku islam dari 310 penerbit dan berbagai macam kategori mulai buku anak, dewasa, fiksi hingga nonfiksi.
Baca: IBF 2017 Sajikan 20 Ribu Judul Buku