REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Para pemain Olympique Lyon sangat terpukul atas kekalahan dengan skor mencolok saat melakoni leg pertama semifinal Liga Europa, Kamis (4/5) dini hari WIB. Bertandang ke markas Ajax, Amsterdam Arena, Lyon digebuk 1-4.
Kekalahan ini membuat langkah mereka sangat berat untuk bisa mencapai final. Minimal, Lyon harus menang dengan skor telak tiga gol tanpa balas.
Kiper Lyon Anthony Lopes mengatakan, sebenarnya ia dan rekan-rekannya memulai laga dengan baik. "Tapi, Ajax bisa memanfaatkan sedikitnya peluang dengan sangat baik, ini benar-benar bencana bagi kami," kata Lopes dikutip dari laman resmi klub
Lopes mengatakan, Ajax bermain dengan teknik organisasi yang sangat baik. Menurutnya, kekuatan de Godenzonen terletak pada kemampuan para pemain yang bisa melepaskan umpan dengan akurasi luar biasa.
Dua dari empat gol yang dibuat Ajax menjadi buktinya. Sepasang gol yang dibuat striker Bertrand Traore lahir melalui tembakan first time hasil umpan dari Hakim Ziyech.
"Tapi harapan masih ada, kami masih bisa berharap kepada 90 menit leg kedua," kata kiper asal Portugal ini.
Bintang Lyon Alexandre Lacazette pun merasakan hal serupa dengan Lopes. Menurut pencetak 31 gol dari 40 laga sepanjang musim 2016/2017, pertandingan melawan Ajax sangat membuat timnya frustrasi.
Padahal, menurutnya Lyon sempat memberikan tekanan berbahaya pada awal-awal laga. "Kami sangat kecewa, kini kami harus tetap percaya untuk tetap bisa menuju final," kata Lacazette.
Kekalahan Lyon memang layak diratapi oleh para pemainnya. Itu karena Les Gones datang ke Belanda dengan kepercayaan tinggi menyusul hasil apik sepanjang Liga Europa.
Masuk ke Liga Europa setelah tersingkir pada babak penyisihan grup Liga Champions, Lyon tampil kesetanan. Sebanyak 19 gol mereka buat dalam enam laga fase gugur hingga mencapai babak semifinal.
Dari 19 gol itu, 11 di antaranya bersarang ke gawang tim asal Belanda, AZ Alkmaar. Maka tak heran, pasukan Lyon sangat percaya diri ketika mengetahui lawan mereka di babak semifinal adalah tim yang juga berasal dari Belanda. Tapi, justru Lyon yang menelan kekalahan.