Jumat 05 May 2017 14:18 WIB

Tarif Penyebrangan Antarprovinsi Naik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemudik beristirahat saat antre untuk memasuki kapal tujuan Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (3/7) dini hari. Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak diperkirakan terjadi pada hari ini Sabtu (2/7) hingga Ahad (3/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pemudik beristirahat saat antre untuk memasuki kapal tujuan Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (3/7) dini hari. Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak diperkirakan terjadi pada hari ini Sabtu (2/7) hingga Ahad (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menaikan tarif penyebarangan antar provinsi. Langkah ini diambil dikarenakan pihak perusahaan hendak melakukan peningkatan fasilitas dan perbaikan kapal.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, kenaikan ini akan dilakukan di 14 lintasan penyeberangan. Faik mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi penyesuaian tarif terpadu angkutan penyeberangan antarprovinsi. Rencana penyesuaian tarif tersebut sejalan dengan upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa penyeberangan yang telah dan akan dilakukan oleh PT ASDP.

Faik mengatakan kenaikan tarif penyeberangan lintas antar provinsi dengan besaran masing-masing untuk penumpang sebesar 12,43 persen dan kendaraan sebesar 11,53 persen. Ia mengatakan, kenaikan ini ia nilai masih bisa diterima mengingat, pihak perusahaan sudah melakukan tiga kali penurunan tarif total 14 persen seiring kebijakan pemerintah terkait penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Berbagai upaya pembenahan dan peningkatan layanan penyeberangan di seluruh pelabuhan yang dioperasikan PT ASDP, khususnya yang melayani 14 lintasan penyeberangan antarprovinsi yang akan mengalami penyesuaian tarif," ujar Faik melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/5).

Sebanyak 14 lintasan tersebut ialah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Bajoe-Kolaka, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Siwa-Lasusua, Sape-Waikelo, Sape-Labuhan Bajo, Pagimana-Gorontalo, Bitung-Ternate, Balikpapan-Mamuju, Balikpapan-Taipa, Batam-Mengkapan, dan Bira-Sekeli.

Faik mengatakan pihak perusahaan pada bulan Januari tarif penumpang turun 11,5 persen dan kendaraan sebesar 4,24 persen, dan di bulan April tarif kembali turun, penumpang sebesar 3,33 persen dan kendaraan sebesar 3,67 persen.

Ia mengatakan, tahun ini sejalan dengan rencana percepatan konektivitas oleh pemerintah, pihak perusahaan perlu menambah ekuitas untuk bisa melakukan pembenahan. Ia mengatakan, pada penurunan tarif tahun lalu berdampak signifikan pada turunnya pendapatan perseroan yang mencapai Rp 57,98 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement