Sabtu 13 May 2017 15:40 WIB

Wapres Sebut Masjid Raya Baiturrahman Bergaya Madinah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Warga memadati halaman masjid Raya Baiturrahman yang telah dibangun payung elektrik di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (13/5).
Foto: Antara
Warga memadati halaman masjid Raya Baiturrahman yang telah dibangun payung elektrik di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Presiden Republik Indonesia mengapresiasi pembangunan landscape dan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Menurutnya, Masjid Raya Baiturrahman merupakan lambang peradaban islam bagi masyarakat Indonesia.

"Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan ikon masjid di Indonesia secara keseluruhan, tidak ada kalender masjid tanpa Masjid Baiturrahman karena suatu kebanggaan bagi kita semua," ujar Jusuf Kalla di Banda Aceh, Sabtu (13/5).

Jusuf Kalla yang juga merupakan ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) meresmikan wajah baru Masjid Raya Baiturrahman yang kini telah dilengkapi dengan 12 payung elektrik seperti Masjid Nabawi, Arab Saudi. Sebelumnya kapasitas Masjid Raya Baiturrahman hanya mampu menampung 9 ribu jamaah, dan kini setelah dilengkapi dengan 12 payung elektrik daya tampung masjid tersebut meningkat menjadi 24 ribu jamaah.

"Bagaimana kelengkapannya menambah kapasitas jadi Masjid Raya Baiturrahman di Serambi Mekah dengan gaya Madinah," kata Jusuf Kalla.

Pembangunan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan bentuk rasa kecintaan umat terhadap masjid. Oleh karena itu, Jusuf Kalla menekankan agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga dapat menjadi tempat untuk kemakmuran masyarakat.

Sementara itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, perluasan Masjid Raya Baiturrahman akan menjadikan masjid tersebut sebagai pusat peradaban islam di Indonesia. Groundbreaking perluasan Masjid Raya Baiturrahman dilakukan pada Juli 2015 dan selesai tepat waktu. Masjid Raya Baiturrahman memiliki 12 payung elektrik yang didesain mengikuti Masjid Nabawi. Dengan penambahan fasilitas payung elektrik ini, maka dapat menambah kapasitas jamaah.

"Pembangunan masjid ini juga menggunakan marmer yang didatangkan langsung dari Italia dan di sekeliling masjid akan ditanami dengan pohon kurma " ujar Zaini.

Masjid Raya Baiturrahman menjadi saksi sejarah ketika bencana tsunami melanda Aceh pada 2004 silam. Dengan latar belakang tersebut masjid ini menjadi perhatian dunia dan telah menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement