REPUBLIKA.CO.ID, SUNDERLAND -- David Moyes tak mau menghadapi barisan suporter Sunderland usai timnya ditekuk Swansea City di Stadium of Light, Sabtu (13/5) malam WIB. Pelatih yang membuat Sunderland dipastikan harus degradasi ke kasta kedua Liga Inggris ini langsung pergi dari lapangan usai laga melawan Swansea bubar.
Padahal, selalu menjadi tradisi bila selesai berlaga di kandang, pelatih Sunderland akan melakukan aksi penghormatan ke tribun suporter. Moyes berkilah, sikapnya yang langsung masuk ke lorong menuju ruang ganti sengaja dilakukannya guna menghindari hal lebih buruk.
Menurutnya, suporter Sunderland sudah menunjukkan ketidaksukaan kepadanya sepanjang laga. Hal itu ia simpulkan karena para fan terus meneriakkan kalimat 'kami ingin Moyes pergi' sepanjang jalannya laga melawan Swansea.
"Mereka sudah menunjukkan ketidaksukaan kepada saya. Jadi saya lebih baik menghindar agar hal-hal lebih buruk tidak terjadi," kata Moyes dikutip dari ESPN, Ahad (15/5).
Eks pelatih Real Sociedad ini tak menampik, suporter adalah bagian terpenting bagi sebuah klub sepak bola. Tapi menurutnya, sikap yang ia tunjukkan usai laga melawan Swansea bukan karena benci kepada para suporter.
"Bukan hanya suporter, kami semua juga kecewa dengan buruknya musim ini," kata Moyes.
Kekalahan tadi semakin membenamkan Sunderland di posisi juru kunci klasemen. Hingga memainkan 36 laga, the Black Cats cuma punya 24 angka dan sudah dipastikan terlempar dari Liga Primer Inggris.
Meski Sunderland melalui musim yang berantakan, Moyes tak mau disalahkan. Sampai saat ini, ia menolak untuk mengundurkan diri dari kursi pelatih.