REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Editor Surat Kabar Al Ahram, Muhammed Aboelfadl menyampaikan ada tiga cara yang dilakukan pemerintah Mesir dan Indonesia dalam mengatasi radikalisme dan terorisme. Ia menyampaikannya di sesi khusus wartawan dalam acara Jakarta Geopolitical Forum, Sabtu (20/5).
"Dari tiga cara tersebut, yang pertama adalah dengan kekuatan pemerintah, yakni mengerahkan tentara, kepolisian," kata dia.
Hal ini tentu tidak cukup untuk mengatasi pemikiran radikal sehingga pemerintah melakukan deradikalisasi. Sejumlah cara diterapkan, termasuk memenjarakan tersangka radikal. Namun ini pun tidak cukup untuk kemudian pemerintah melangkah pada strategi jangka panjang, yakni melalui pendidikan.
Aboelfadl mengatakan Mesir saat ini telah menelaah kembali kurikulum pendidikan, termasuk di salah satu lembaga pendidikan terbesar di Mesir, Al-Azhar agar lebih menanamkan paham toleransi dan moderat.
"Ada penataan kurikulum, yakni menanamkan toleransi, pemikiran moderat melalui proses pendidikan," katanya.
Langkah inilah yang diharapkan bisa menghilangkan radikalisme secara keseluruhan.