REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kebersamaan John Terry bersama Chelsea berakhir terhitung sejak Juni 2017. Tak bisa dimungkiri, Terry layak menyandang status sebagai salah satu legenda the Blues setelah 22 tahun mengabdi sebagai pemain sejak 1995.
Kontrak Terry tak lagi diperpanjang Chelsea. Besar kemungkinan pemain berusia 36 tahun tersebut akan hijrah ke MLS Amerika Serikat sebelum memutuskan gantung sepatu.
Akan tetapi, Terry tak dapat lepas sepenuhnya dari Si Biru. Ia berjanji akan tetap jadi penggemar Chelsea sepanjang masa. Satu harapan pribadi Terry di masa depan adalah dapat menjadi bagian Chelsea lagi walau tidak lagi sebagai pemain. Ada kemungkinan yang diincar Terry adalah posisi pelatih suatu saat.
"Saya akan mendukung Chelsea selamanya dari lubuk hati. Saya beri tahu bahwa saya akan kembali lagi ke sini suatu hari nanti," ujar Terry, dikutip dari Club Call, Senin (22/5).
Sebagai pemain yang lama menjadi pemimpin menyandang ban kapten, Terry memang punya bakat menjadi pengarah strategi. Selain loyalitas dan intelegensi sepak bola yang tinggi, Terry punya wibawa selama menjadi pemain Chelsea dan Timnas Inggris.
Menjadi pelatih memang suatu impian buat setiap pesepak bola. Hal tersebut juga dialami dua sahabat Terry yakni Steven Gerard dan Frank Lampard. Gerard sudah lebih dulu pensiun dan kini sudah mulai menapaki karir sebagai pelatih tim junior Liverpool. Lampard pun sudah mulai pendekatan agar mendapatan kesempatan masuk ke jajaran pelatih The Blues.
Terry, Gerard dan Lampard boleh dibilang sebagai generasi emas yang pernah dilahirkan sepak bola Inggris. Ketiganya merupakan pemain besar di kancah Eropa dan dunia.