Lalu apakah beberapa hari sebelum Ramadhan tiba orang Turki melakukan ziarah kubur seperti Muslim Indonesia? Sulaiman menjawab tidak! Di Turki tradisi ziarah kubur dilakukan sebelum tiba hari lebaran, atau hari raya Idul Fitri.
‘’Jadi sebelum puasa tidak ada bersih-bersih makam. Sebab, pemakaman di Turki selalu bersih,’’ kata Sulaiman menandaskan.
Mengomentari pernyataan Sulaiman, Ketua Umum Himpuh Baluki Ahmad yang sempat mencicipi hidangan di ‘restoran publik’ di Istambul, mengatakan paling tidak ide adanya ‘Restoran publik’ di tempat yang berpemandangan indah perlu dicontoh oleh pemerintah Indonesia.
Hal itu sangat penting untuk memberikan efek ‘kenyamanan sosial’ karena rakyat diberi kesempatan melakukan rekreasi secara murah dan mengonsumsi makanan yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau.
‘’Bayangkan kalau di Jakarta bisa seperti ini. Ada restoran yang berkualitas dan dengan harga murah. Di Ancol misalnya, pemerintah Jakarta bisa tiru model ini. Jadi warga biasa yang tak punya uang banyak pun bisa merasakan hal kebahagian yang sama,’’ kata Baluki.
Dengan tersedianya fasilitas publik seperti Restoran publik itu, maka di sisi lain juga dapat menjadi salah satu cermin adanya kebijakan pemerataan rasa keadilan yang dibuat oleh pihak penguasa negara kepada rakyatnya.
“Jadi bukan orang kaya saja yang menikmati kemakmuran negara. Rakyat biasa pun bisa menikmatinya, ’’ kata Baluki.
* Muharom Ahmad, Wakil Ketua Himpuh.