Kamis 01 Jun 2017 16:07 WIB

Pedagang Sebut Harga Pangan Lebih Stabil Tahun Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung berbelanja sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (26/5). Menjelang Ramadhan, beberapa jenis sayuran dan sembako mengalami kenaikan harga.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berbelanja sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (26/5). Menjelang Ramadhan, beberapa jenis sayuran dan sembako mengalami kenaikan harga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naiknya harga pangan saat Ramadhan kerap kali menjadi momok di masyarakat. Namun begitu, pedagang menyebut harga pangan tahun ini lebih stabil jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Yanto menyebut gejolak harga memang tetap terjadi pada Ramadhan 2017. Kendati begitu, lonjakan harga hanya terjadi pada komoditas bawang putih. Menurutnya, dua pekan jelang Ramadhan lalu harga bawang putih sempat merangkak naik hingga 40 persen dari harga normal.

"Kalau tahun lalu hampir semuanya naik. Gula, minyak goreng, bawang," tutur Yanto, saat ditemui Republika.co.id di toko sembakonya, Kamis (1/6).

Sementara tahun ini, ia menilai harga bahan pangan cukup stabil. Untuk gula misalnya, Yanto menjual dengan harga Rp 13.000 per kilogram. Hanya selisih Rp 500 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk gula pasir, yakni Rp 12.500 per kilogram  

Untuk komoditas bawang putih jenis honan, Yanto saat ini menjual dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Namun, ia memastikan harga tersebut akan kembali turun. Sebab, ia baru saja memborong 20 karung bawang putih murah yang ia dapat dari operasi pasar Kementerian Perdagangan.

"Kira-kira bakal turun lagi lah, mungkin jadi Rp 30.000 atau Rp 32.000 satu kilo," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement