REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bicara soal makanan iftar atau makanan berbuka puasa, kota Makassar memiliki menu khas yang kerap menjadi favorit saat bulan Ramadhan. Apa saja?
Berikut makanan iftar khas Makassar seperti dikutip dari keterangan pers Eazytravel.co.id:
Sirup DHT
Sebotol sirup DHT disimpan di rumah sebagai pelengkap saat berbuka puasa. Entah dicampurkan di Pisang Ijo, Pallu Butung, Es Buah, Es Kelapa muda dan lain-lain. Rasanya akan berbeda jika memakai sirup merk lainnya. Sirup ini juga nikmat disajikan langsung sebagai minuman. Tuang ke dalam gelas dan tambahkan air dingin hingga manisnya pas sesuai selera. Disajikan saat berbuka puasa atau kepada tamu yang datang bersilaturahim saat lebaran.
Kemasan sirup DHT sangat khas. Menggunakan botol kaca dengan desain label yang tidak pernah berubah sejak puluhan tahun yang lalu. Penggunaan kemasan kaca dimaksudkan untuk mempertahankan rasa dan aroma sirup. Hati-hati kalau membeli, perhatikan dengan teliti labelnya karena sudah beredar tiruannya. Meskipun mirip, namun kekentalan dan rasanya berbeda
Pisang Ijo
Makanan khas Makassar ini menjadi menu andalan melepaskan dahaga dan lapar. Selain membeli, banyak yang memilih membuat pisang ijo sendiri di rumah. Tentu kebersihan dan rasanya lebih terjamin. Modal pisang raja, tepung terigu, pandan, santan, gula, sirup DHT dan es batu jadilah pisang ijo.
Jalangkote
Di hari biasa jalangkote bisa dijumpai di warung, pasar atau seringkali dijajakan dengan berkeliling, maka di bulan puasa lebih mudah mendapatkan jalangkote. Jalangkote dan pastel, serupa tapi tak sama. Perbedaan mendasarnya terdapat pada kulit dan cara makan. Kulit jalangkote lebih tipis dan renyah dibandingkan pastel. Cara makannya dengan sambel cair yang dibuat dari campuran cuka dan cabe, sedangkan pastel umumnya dinikmati dengan cabe rawit.