Kamis 15 Jun 2017 17:15 WIB

In Picture: Pleidoi Choel Mallarangeng

.

Red: Mohamad Amin Madani

Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng mendengarkan tim pengacaranya saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (15/6).

 

Choel mengaku terkejut dan sedih dengan tuntutan lima tahun penjara dari jaksa KPK dan tawaran menjadi justice collaborator ditolak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
JK: Jika Proyek Hambalang tak Dilanjutkan Negara Merugi
- 01 January 1970, 07:00
JK: Jika Proyek Hambalang tak Dilanjutkan Negara Merugi
Kemenpora Yakin Pembangunan P3SON Hambalang Berlanjut Awal 2017
- 01 January 1970, 07:00
Kemenpora Yakin Pembangunan P3SON Hambalang Berlanjut Awal 2017
Hambalang Bermasalah, Jakabaring Sport City Dapat Hibah Peralatan
- 01 January 1970, 07:00
Hambalang Bermasalah, Jakabaring Sport City Dapat Hibah Peralatan
Aher: Hambalang yang Mangkrak Harus Didayagunakan
- 01 January 1970, 07:00
Aher: Hambalang yang Mangkrak Harus Didayagunakan
Berita Lainnya
...
ekonomi - Senin , 13 Feb 2023, 16:10 WIB
Ini Cara UMKM Percepat Digitalisasi agar Selamat dari Resesi
...
ekonomi - Ahad , 12 Feb 2023, 01:27 WIB
Temui Pelaku UMKM, Anggota DPR Gencarkan Sosialisasi QRIS BI
...
ekonomi - Kamis , 09 Feb 2023, 21:36 WIB
UMKM Go Digital Perlu Branding Secara Kreatif
...
ekonomi - Kamis , 09 Feb 2023, 20:56 WIB
Platform Ini Bidik Meningkatnya Konsumen Digital Indonesia yang Capai 169 Juta
...
ekonomi - Rabu , 08 Feb 2023, 08:01 WIB
Zoom Bakal PHK 1.300 Karyawan, CEO Akui Kesalahan
Advertisement
Terpopuler
1
 In Picture: Semangat Siswa Sekolah Dasar Berlatih Seni Bela Diri Tapak Suci
2
 In Picture: Jaga Kelestarian Alam, BPKH Tanam 1.000 Pohon Mangrove
3
 In Picture: Katupek Dendeng Rabu dan Nasi Dagang, Kuliner Khas Padang Pariaman yang Melegenda
4
 In Picture: Saat Prajurit TNI AU Hibur Anak Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Cianjur
5
 In Picture: Eksotisme Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang
Terkini inpicture
Advertisement