REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik sudah menjadi tradisi menjelang lebaran. Karena itu, selain mempersiapkan kelengkapan dan keamanan kendaraan yang akan mengangkut kita, mempersiapkan kesehatan fisik agar tetap fit selama di perjalanan juga sangat perlu dilakukan, salah satu yang terpenting adalah pemenuhan asupan cairan tubuh.
Kekurangan asupan cairan, menurut dokter spesialis gizi klinik Tirta Prawita Sari akan menyebabkan seseorang menjadi dehidrasi. Ancaman dehidrasi semakin besar bagi mereka yang terus-terusan terpapar matahari secara langsung misalnya pemudik motor yang melakukan perjalanan pada siang hari.
“Kalaupun naik mobil tapi kaca jendela dibuka dan terkena matahari bisa juga dehidrasi tapi pemudik motor memang risiko dehidrasinya lebih besar,” ujar Tirta saat dihubungi Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Risiko dehidrasi semakin tinggi karena mudik biasanya dilakukan saat tubuh sedang berpuasa. Sehingga, jika melakukan perjalanan di siang hari tubuh tidak mendapatkan asupan cairan dalam waktu yang cukup lama. Maka, perlu ada siasat agar tubuh tidak terlalu banyak mengeluarkan cairan mulai dari pemilihan makanan hingga pemilihan waktu perjalanan mudik.
Saat sahur hindari makanan yang mengandung garam tinggi karena akan membuat mudah merasa haus. Memilih waktu perjalanan di malam hari juga dapat menghindari risiko dehidrasi. Namun, untuk melakukan perjalanan malam pemudik juga harus mempertimbangkan risiko lainnya yang mungkin muncul.