REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pesawat udara bakal menjadi moda transportasi paling populer pada musim mudik tahun ini. Lebih dari 28 persen pemudik diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk berlebaran di kampung halaman.
"Pesawat Udara (penumpangnya) naik 9,80 persen. Pada 2016, penumpangnya mencapai 4.922.176, naik menjadi 5.405.814 (tahun ini)," kata Direktur Pembina Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhhub Eddi di Hotel Ibis Jakarta, Sabtu (17/6).
Angka itu mencapai 28,36 persen dari prediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum tahun ini. Kementerian Perhubungan memperkirakan pemudik yang pulang ke kampung halaman dengan transportasi umum mencapai 19,04 juta orang.
Eddi mengatakan Kemenhub memprediksi jumlah penumpang semua jenis transportasi umum mengalami kenaikan 4,85 persen dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, penumpang transportasi umum jumlahnya 18,16 juta orang.
Kereta api menempati posisi kedua moda yang paling banyak digunakan pada musim mudik 2017. Eddi menyebutkan penumpang Kereta Api (KA) tahun ini diprediksi naik sampai 7,16 persen.
Tahun lalu, sebanyak 4.080.319 orang memilih menggunakan jasa kereta api. "Tahun ini diprediksi mencapai 4.372.531 orang," ujar Eddi.
Jika pengguna pesawat udara dan kereta mengalami kenaikan tidak demikian dengan penumpang angkutan darat seperti bus. Eddi menyebutkan prediksi penurunan penumpang angkutan darat tahun ini sebesar 2,11 persen.
"Tahun lalu jumlahnya mencapai 4.416.119 orang, tahun ini diprediksi 4.322.939 orang," kata dia.
Moda yang menempati posisi terakhir, yaitu kapal laut. Menurut Eddi, tahun ini diprediksi ada 959.614 orang yang mudik dengan kapal laut. Jumlah itu naik tiga persen dibandigkan tahun lalu sebanyak 931.664 penumpang.
Kemenhub juga memprediksi kenaikan penumpang kapal penyeberangan dan mudik dengan kendaraan pribadi. Penumpang kapal penyeberangan diprediksi naik 4,57 persen. Tahun lalu jumlah penumpangnya mencapai 3.810.410 orang, tahun ini diprediksi mencapai 3.984.546 orang.
"Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi akan meningkat tajam tahun ini," kata Eddi.
Ia menerangkan, berdasarkan data Kemenhub, pemudik yang menggunakan transportasi mobil pribadi tahun lalu jumlahnya 3,04 juta orang. Tahun ini, diperkirakan mencapai 3,41 juta orang atau naik 12 persen.
Namun, sepeda motor masih bakal menjadi kendaraan pribadi paling favorit untuk mudik. "Pemudik yang menggunakan sepeda motor tahun lalu jumlahnya 4,6 juta orang, tahun 2017 mungkin 5,3 juta orang, jadi 15,42 persen kenaikannya," ujar dia.
Eddi menuturkan prediksi peningkatan jumlah pemudik tahun ini didapat dari hasil evaluasi massa angkutan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, prediksi Kemenhub dari tahun ke tahun biasanya tidak meleset.
Untuk memberikan pelayanan, Kemenhub dan instansi terkait lainnya telah menambah transportasi umum. Ada peningkatan transportasi umum yang dioperasikan pada musim mudik ini.
Tahun lalu, jumlah bus yang digunakan 46.478 bus. Tahun ini, akan menggunakan 48.790 bus, termasuk bus Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan bus pariwisata.
"Sedangkan kapal, dari 195 kapal menjadi 200 kapal, ada kenaikan lima kapal yang dipersiapkan," ujar Eddi.
Ia menyampaikan, ada juga penambahan transportasi udara sebanyak enam pesawat. Kemudian, 416 unit kereta api siap beroperasi dan tambahan lebaran 38 Kereta Api.
Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik terjadi dua hari menjelang Idul Fitri. Sementara, puncak arus balik diprediksi jatuh pada hari ketiga dan keempat setelah Idul Fitri.