REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Harga referensi produk Crude Palm Oil (CPO) untuk penetapan bea keluar pada periode Juli 2017 menguat menjadi 726,21 dolar AS per metrik ton. Harga tersebut meningkat 0,4 persen dari periode Juni 2017, yaitu 723,37 dolar AS per metrik ton.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, meski harga referensi CPO menguat, namun harganya tetap berada pada level di bawah 750 dolar AS. "Untuk itu, pemerintah kembali mengenakan Bea Keluar (BK) sebesar 0 dolar AS per metrik ton untuk periode Juli 2017," ucapnya, lewat keterangan tertulis.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/6/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Selain CPO, harga referensi biji kakao pada Juli 2017 juga meningkat 4,42 persen atau naik sebesar 84,47 dolar AS dibanding periode sebelumnya. Pada Juni 2017, harga referensi biji kakao 1.911,47 dolar AS per metrik ton. Untuk periode Juli 2017, harga referensi komoditas tersebut menguat menjadi 1.995,94 dolar AS per metrik ton.
Kenaikan ini kemudian berdampak pada penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao yang juga menguat sebesar 5 persen dari 1.639 dolar AS per metrik ton pada periode Juni menjadi 1.721 dolar AS per metrik ton pada Juli 2017.
Menurut Oke, penguatan harga referensi dan HPE biji kakao ini disebabkan menguatnya harga internasional. Namun, penguatan ini tidak mengubah tarif bea keluar biji kakao yang tetap nol persen.