REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Presiden Klub Madura United Achsanul Qosasi mempertanyakan kebijakan PSSI yang mencabut sementara aturan yang mengaruskan setiap klub Liga 1 memainkan minimal dua pemain U-23 di tim inti. Achsanul heran dengan PSSI yang mudah mengubah aturan dalam waktu berdekatan.
Achsanul menyebut seharusnya peraturan yang sudah dibuat sejak awal tidak mudah diubah. "Enak sekali, ya, mengubah peraturan kompetisi. Boleh diubah kapan saja," kata Achsanul, dikutip dari laman resmi MU, Jumat (30/6).
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini mengatakan penangguhan ini menyebabkan terjadinya pemborosan jumlah pemain klub Liga 1. Keputusan PSSI itu merugikan klub yang sudah mengontrak pemain hingga 27 orang demi memperbanyak stok pemain muda.
Madura United tampil impresif selama 11 pekan Liga 1. Klub berjuluk Laskar Sape Kerrab tersebut sementara duduk di peringkat dua dengan nilai 22. MU hanya tertinggal satu angka saja dari pimpinan klasemen sementara Liga 1 PSM Makassar.
Selain menjadi pesaing di papan atas, Peter Odemwingie dan kawan-kawan juga tampil sebagai klub tersubur Liga 1 dengan catatan 22 gol. Odemwingie sementara duduk sebagai top skorer dengan sembilan gol.
Lawan MU selanjutnya adalah Pusamania Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda pada Selasa (4/7) untuk pekan ke 12 Liga 1. Jika berhasil memetik tiga angka maka kans MU kembali ke puncak klasemen terbuka lebar karena sehari setelahnya PSM akan berlaga di kandang Persib Bandung.