REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menag Lukman Hakim Saifuddin meresmikan gedung baru Asrama Haji Bekasi. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Gedung baru ini setara dengan hotel bintang tiga.
Usai meresmikan, Lukman memeriksa kesiapan fasilitas gedung, antara lain kamar jemaah yang sudah dilengkapi pendingin udara, kamar mandi, dan televisi. Dia minta, agar jumlah tempat sampah diperbanyak sehingga agar kebersihan asrama senantiasa terjaga.
Lukman juga menyarankan agar di setiap kamar diberi stiker penunjuk arah kiblat agar memudahkan jamaah ketika hendak beribadah di dalam kamar, kendati di kompleks asrama telah tersedia masjid.
Usai meninjau, Lukman mengapresiasi kesiapan gedung baru asrama haji Bekasi. Dia berharap, keberadaan gedung baru itu akan dapat meningkatkan daya tampung asrama haji Bekasi. “Alhamdulillah, setelah mencek kamar-kamarnya, sudah sama dengan hotel-hotel yang nanti akan ditempati oleh para jamaah tidak hanya di Madinah tapi juga di Mekkah,” ujarnya, kemarin.
Menurut Lukman, seluruh asrama haji akan direnovasi agar setara dengan hotel bintang tiga dengan menggunakan dana SBSN.
Kakanwil Kemenag Jawa Barat HA Buchori enjelaskan, behwa gedung baru tersebut diberi nama Mina E. Gedung yang dibangun dengan dana SBSN sebesar Rp 53miliar ini dapat menampung 1 kloter dengan jumlah jamaah per kamar sebanyak empat orang.
Menurutnya, sejak 2001 hingga 2016, Asrama Haji Bekasi hanya dapat menampung jamaah sebanyak 3 kloter setiap harinya, itu pun dengan kapasitas 10 orang per kamar. “Sehingga tidak sedikit jamaah yang hanya transit, tidak menginap di asrama karena keterbatasan fasilitas,” ujar Buchori.
Dalam kesempatan tersebut ia juga memaparkan bahwa terbentuknya asrama haji tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan dukungan berupa penyediaan lahan seluas 30.984 m2.