Senin 10 Jul 2017 05:19 WIB

Kebakaran California Terus Meluas

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Indira Rezkisari
Kebakaran di Alamo, California, tepatnya di Jalan Raya 166 di utara Santa Barbara County meluas menjadi lebih dari 23 ribu hektare (ha).
Foto: AP
Kebakaran di Alamo, California, tepatnya di Jalan Raya 166 di utara Santa Barbara County meluas menjadi lebih dari 23 ribu hektare (ha).

REPUBLIKA.CO.ID, SANTA BARBARA — Kebakaran hutan di California terus terjadi. Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (7/7) itu memecahkan rekor gelombang panas yang pernah terjadi.

Dilansir dari Los Angeles Times, Senin (10/7), menyebut api di Alamo, tepatnya di Jalan Raya 166 di utara Santa Barbara County meluas menjadi lebih dari 23 ribu hektare (ha). Sebuah kebakaran di dekat Danau Cachuma sekitar 35 mil ke selatan menghanguskan 7.800 ha hutan.

“Sedikitnya 200 orang yang terancam oleh api Alamo dievakuasi dari daerah terpencil di sebelah timur Santa Maria,” kata salah seorang pejabat di Hutan Nasional Los Padres.

Di Butte County, sebelah utara Sacramento, api telah membakar 4.400 ha dan menghancurkan 10 bangunan, sementara mengancam ratusan lainnya. Sebanyak empat orang dilaporkan mengalami luka-luka. Pemerintah menginstruksikan evakuasi di seluruh wilayah tersebut, kata beberapa pejabat.

Di Santa Barbara County, helikopter pengangkut air dan tanker mengupayakan pemadaman kebakaran. Pun lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dari seluruh negara bagian memadamkan api Alamo.

"Kelembaban rendah, panas tinggi dan angin benar, dan banyak item mudah terbakar,” kata juru bicara Santa Barbara County, Gina DePinto.

Dia mengatakan fokus utama pemadam kebakaran pada Sabtu adalah untuk mengamankan sisi selatan dan timur api. Jika angin dari arah timur laut bergeser ke arah barat laut, seperti yang diprediksi, maka kebakaran mengarah ke perumahan warga. Jika api Alamo melintasi Tepusquet Canyon, maka kebakaran mengarah ke timur ke daerah Hutan Nasional Los Padres yang terbakar pada 2009 lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement