Rabu 12 Jul 2017 19:32 WIB

Persija Pertahankan Rekor Positif di Kandang Semen Padang

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Israr Itah
Liga 1
Foto: Ist
Liga 1

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Persija Jakarta meneruskan catatan positif saat menghadapi Semen Padang. Macan Kemayoran menahan imbang Semen Padang 1-1 dalam laga pekan ke-14 Liga 1 di Stadion Haji Agus Salim, Rabu (12/7).

Semen Padang FC selalu gagal menang lawan Persija sejak 2010. Dari enam laga terakhir, Persija mengantongi dua kemenangan dan empat kali seri. Tiga hasil imbang di antaranya terjadi di markas Semen Padang.

Skor 1-1 ini membuat Persija berada di peringkat ketujuh dengan nilai 21. Sementara Kabau Sirah tertahan di posisi 14 dengan 18 angka.

Kedua tim bermain terbuka sejak awal. Tim asuhan Nil Maizar berusaha menggempur Persija untuk mendapatkan gol. Persija tak mau kalah meladeni serangan dikomandoi penyerang veteran Bambang Pamungkas. Namun tak ada gol pada 45 menit pertama.

Angka di papan skor baru berubah saat babak kedua berjalan tiga menit. Lewat serangan dari sisi kiri, Vava Mario Zagalo melepas umpan silang. Bola disapu Novrianto dengan kepalanya tapi bola jatuh di kaki Ramdani Lestaluhu. Tanpa ampun Ramdani melepaskan tembakan keras ke kiri bawah yang tak bisa dihentikan kiper Jandia Eka Putra.

Semen Padang semakin meningkatkan tempo permainan untukk mengejar ketertinggalan. Tim Kabau Sirah berhasil menyamakan skor pada menit ke-58.

Berawal dari sepak pojok, bek Cassio Francisco De Jesus menyambar bola muntah dari tandukan Handi yang berhasil diblok salah satu pemain Persija di bawah mistar gawang.

Tak ada lagi gol meskipun kedua tim berusaha keras mencari gol tambahan hingga laga berakhir. Persija yang berusaha mencari gol kemenangan menekan lewat kedua sayap. Beberapa tusukan berhasil menembus pertahanan Kabau Sirah, akan tetapi operan terakhir yang buruk membuat peluang terbuang percuma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement