REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Djadjang Nurdjaman pada Sabtu (15/7) malam WIB memutuskan mundur dari kursi pelatih Persib Bandung. Keputusan diambil Djadjang beberapa saat setelah Maung Bandung menderita kekalahan 2-1 di markas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kalimantan Timur.
Setelah mengumumkan mundur, pelatih 59 tahun itu mengucapkan salam perpisahan kepada bobotoh dan semua khalayak yang mencintai Persib. Djadjang berterima kasih atas dukungan dari bobotoh selama lebih kurang lima tahun dirinya menukangi Persib.
"Saya meminta maaf kepada bobotoh yang selama ini setia, dalam kondisi pahit, manis. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kita sudah mengenyam masa-masa emas, masa-masa bahagia, masa-masa berbunga-bunga ketika juara. Sekarang saatnya kita dalam kondisi seperti ini. Terima kasih kepada bobotoh yang selalu suport. maaf pada bobotoh yang sangat kecewa selama kepemimpinan saya di Persib," kata Djadjang, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika, Ahad (16/7).
Djadjang merasa keputusannya mundur kali ini sudah tak bisa lagi ditawar. Ia sudah meminta restu dari manajer Persib Umuh Muchtar. Djadjang yakin pihak manajemen juga tak akan menghalangi niatannya kali ini.
Djadjang mengatakan sudah saatnya dia meletakkan jabatan sebagai pelatih Maung Bandung. Djadjang merasa sudah cukup atas sejumlah tropi yang ia menangkan untuk Persib selama lebih kurang lima tahun dirinya menjabat sebagai pelatih kepala.
Beberapa tropi yang sudah dipersembahkan Djadjang adalah juara Liga Super Indonesia 2014, juara Piala Presiden 2015. Djadjang menghitung total lima tropi juara sudah ia sembahkan untuk Persib, tiga lagi ketika masih sebagai pemain yaitu menjuarai tiga kali Liga Perserikatan.
"Saya sudah berikan lima tropi, kali ini saya tidak bisa lagi. Saya manusia biasa, ada up and down," ujar Djadjang.
Ini merupakan pengumuman mundur kedua dari Djadjang musim ini. Pertama, ketika Persib mengalami kekalahan 2-0 di kandang Bhayangkara FC pada 4 Juni lalu. Kala itu, permintaan mundur Djadjang tak direstui manajemen Persib dengan alasan masih percaya dengan kinerja yang diberikan Djadjang.