REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan diadakan oleh PT Semen Indonesia pascameninggalnya Direktur mereka. PT Semen Indonesia siap menyelaraskan program-program baru pimpinan baru, dengan program-program lama.
"Kalaupun nanti ada penajaman program baru dengan manajemen pimpinan baru, itu wajar adanya dan kami sudah siap saja untuk menyelaraskan program lama dengan program baru," ujar Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/7) malam.
Menurut dia, RUPS akan diadakan sesuai anggaran dasar, selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak 15 Juli 2017, saat Direktur PT Semen Indonesia tutup usia. Artinya, masih ada waktu sampai 15 Oktober 2017 untuk menggelar RUPS. PT Semen Indonesia telah mengirim surat pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai wafatnya Presiden Direktur pada Senin (17/7).
Selanjutnya, perseroan akan mengirim surat kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas. Sebab, yang memiliki hak untuk menggelar RUPS adalah pemegang saham.
"Nanti juga akan diserahkan dulu semuanya pada BUMN. RUPS nanti akan dilaksanakan tergantung pemerintah, karena ada saham pemerintah 10 persen, intinya sesuai anggaran dasar," ujar Agung.
PT. Semen Indonesia Tbk memastikan operasional perusahaan tetap berjalan normal pasca ditinggal Direktur Utama Rizkan Chandra yang telah tutup usia di usia 48 tahun. Sebelum wafat, ia diketahui menderita sakit selama satu bulan dan sempat mendapat perawatan di RS. Siloam Semanggi. Almarhum sendiri telah menduduki jabatan Direktur Utama PT Semen Indonesia sejak 2016.
Kepala Biro Humas Semen Indonesia Sigit Wahono mengatakan, sejak almarhum Rizkan sakit, manajemen telah menunjuk Direktur Keuangan Darmawan Junaidi sebagai pejabat pengganti sementara. Karenanya, Sigit memastikan bahwa tak ada aktivitas perusahaan yang terganggu.