REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Grup investasi China-Swedia yang didukung dana dari perusahaan Jepang setuju untuk membeli produsen mobil Saab Automobile yang bangkrut dan berencana langsung membuat mobil listrik.
Dalam pernyataannya, pemilik baru dan administrator kebangkrutan tidak memberikan rincian tentang berapa uang yang dikucurkan oleh National Electric Vehincle Sweden AB atau berapa banyak total yang akan mereka investasikan.
"Perusahaan ini akan memulai operasi baru di Trollhttan (rumah Saab di Swedia barat) semua pengembangan dan produksi akan difokuskan pada mobil listrik," kata administrator. Model pertama akan masuk pasaran awal tahun 2014, kata pernyataan itu.
Pembeli Saab dipimpin oleh perusahaan investasi Jepang Sun Investment dan perusahaan energi terbarukan Nasional modern Energy Holdings Ltd yang bermarkas di Hongkong. "Melalui pembelian Saab kita mulai era baru dalam industri otomotif," kata kepala Eksekutif NEVS Kai Johan Jiang dalam konferensi pers.
"Pemasaran dan penjualan akan semakin berkembang tapi awalnya kita akan fokus di China. Di sana pasar terbesar untuk mobil listrik," tambah Jiang yang lahir di China tapi memiliki kewarganegaraan Swedia. Ia sudah memiliki keinginan dalam produksi listrik dari biomassa di China.
NEVS akan memulai membangun mobil listrik terbaru pada 2013-2014. Sebuah model yang sama sekali baru berdasarkan teknologi Jepang dan platform Saab untuk masa depan juga akan dibuat.
"Saab telah lahir kembali," kata Walikota Trollhttan dan Mantan Direktur Serikat Saab Paul Akerlund.
Meskipun antusias, Ketua NEVS Karl-Erling Trogen mengatakan NEVS awalnya hanya membutuhkan sekitar 200 staf, jauh di bawah perusahaan Saab dulu yang sebesar 3.500 Saab.