Senin 09 Jul 2012 23:16 WIB

PLN Borong Mobil Listrik

Uji Coba Mobil Listrik Nasional
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Uji Coba Mobil Listrik Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT PLN berencana membeli tiga unit mobil listrik jenis MPV sekelas Toyota Avanza, buatan Dasep Ahmadi.

Mobil itu akan digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan, kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai RDP Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.

Dahlan Iskan mengungkapkan PLN akan membeli mobil listrik dengan warna putih, hijau, dan hitam. Dia berkeinginan meminjam mobil listrik warna hijau yang dimiliki BUMN kelistrikan tersebut.

"PLN kan memang sudah ada 'roadmap'-nya, Jadi, PLN pesan tiga sebagai prototipe. Nah, satunya saya pinjam," katanya.

Dahlan menjelaskan peminjaman mobil listrik milik PLN itu karena mobil listrik yang dipesannya belum jadi.

Ia berniat membeli mobil listrik bertipe sport sejenis Ferrari yang diproduksi di Kadipaten, Yogyakarta, seharga Rp 1,5 miliar.

"Mobilnya baru jadi satu. Pada tanggal 6 Agustus nanti selesai. Pak SBY juga rencananya mau pesan. Nah, kalau Pak SBY pesan mobil listrik ini, tentu saya akan senang," ujarnya.

Ia mengakui mobil listrik sejenis Ferrari ini masih dalam tahap produksi. Kendati demikian, Dahlan menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau menunggu hingga pesanan mobil listrik pada rakitan kedua atau ketiga.

Dahlan juga telah mengimbau PT Pertamina Persero menempatkan sistem pengisian baterai untuk mobil listrik, baik di kantor-kantor maupun pusat perbelanjaan.

Mobil listrik itu, kata dia, mampu berjalan hingga 150 kilometer dalam sekali pengisian baterai. Ke depan, mobil listrik ini bisa menempuh jarak 300 kilometer untuk sekali pengisian baterai secara penuh.

"Saya akan kasih tahu Pertamina untuk menempatkan 'pengecasan' (pengisian baterai) di SPBU-SPBU," tutur Dahlan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement