REPUBLIKA.CO.ID, Menukar galon dengan killowats, Formula E, seri kebut-kebutan otomotif terbaru tengah dirancang khusus untuk mobil balap listrik. Debut balap ini akan digeber pada 2014 dengan durasi sepanjang satu jam terbagi menjadi tiga segmen. Ketika baterai mulai menipis itu artinya pebalap harus mengganti mobilnya dalam dua kali pit stop yang dibolehkan.
Tak seperti mobil-mobil Formula 1, yang melibas sirkuit terkenal dunia, Formula E, seperti yang dilaporkan oleh Wired, awal pekan ini, akan dikendarai di lintasan desibel rendah, yakni tepat di pusat-pusat kota seluruh dunia.
Formula E diproyeksikan untuk melibatkan 10 tim dengan dua mobil di awal, dan menjadi 14 tim pada 2015. "Kompetisi baru ini bakal digelar di jantung kota-kota, tentunya untuk menarik perhatian pemirsa baru," ujar Presiden Federation Internationale de l’Automobile (FIA), Jean Todt, yang membawahi dan mengatur kebijakan Formula 1. Ia mendorong liga tersebut dan mendukung miliuner real-estate Spanyol, Enrique Banuelos, yang mengepalai konsorsium investor ajang tersebut.
Pebisnis Inggris dan investor FE, Lord Paul Drayson yang memiliki Drayson Racing Technologies, menghabiskan dua tahun terakhir mengembangkan mobil balap listrik. Pada Januari lalu, tim Drayson, mengumumkan mobil balap prototipenya, B12/69EV, yang terlihat pada foto di atas. Saat ini Dryason menjadi konsultan teknis dan sains untuk Formula E. "Orang berpikir kendaraan elektrik itu lambat," ujarnya. "Kita akan menunjukkan bahwa mobil itu pun mampu melaju hingga 400 kilometer per jam dan bergerak dari 0 hingga 60 kilometer hanya dalam tiga detik.