REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mitsubishi mempertimbangkan kemungkinan menjadikan kendaraan perkotaan kecil (city car) Mirage, masuk program mobil murah atau "low cost and green car" yang diusung pemerintah Indonesia.
"Kami harus melihat lebih dulu kebijakan LCGC pemerintah seperti apa. Kalau ada yang mirip tentu akan kami pertimbangkan," kata Presdir Mitsubishi Motor Corp (MMC) Osamu Masuko pada wawancara khusus, di Jakarta, Kamis.
Pihaknya menunggu detail kebijakan LCGC dari pemerintah Indonesia yang hingga kini belum dikeluarkan, meskipun sudah lebih dari dua tahun dicanangkan. "Bisa saja Mirage dimasukkan ke program LCGC atau bisa juga model lain," ujar Masuko.
Oleh karena itu, ia tidak menutup kemungkinan Mirage -- yang diimpor dari Thailand itu -- diproduksi di Indonesia, bila mobil tersebut dimasukkan dalam program LCGC.
Diakuinya, bila Mirage diproduksi di Indonesia dengan kebijakan LCGC yang sudah pasti, harganya pasti akan lebih bersaing.
Saat ini Mirage yang mengusung mesin 1.200cc DOHC itu dengan tiga silinder itu dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 139 juta sampai Rp 165 juta per unit. "Kami mengimpor Mirage dengan harga yang bersaing dan mobil itu sukses di Jepang dan Thailand," katanya.
Mitsubishi, lanjut dia, berencana memperluas pasar Mirage ke Philipina dan Malaysia pada November tahun ini, kemudian ke Eropa. "Indonesia merupakan negara ke-4, tempat Mirage diluncurkan," ujar Masuko.
Ia yakin Mirage mampu bersaing di pasar mobil kompak kecil di Indonesia, meskipun diakuinya persaingan makin ketat dengan masuknya Honda Brio, Toyota Agya, dan Daihatsu Ayla.
Ditambahkan Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Rizwan Alamsjah, pasar kendaraan kompak kecil saat ini sedang tumbuh pesat, dan para pesaing masuk dengan kelas yang berbeda.
"Ada kelas mobil kompak kecil dari yang atas, menengah, dan bawah. Setiap kelas pasti ada pembelinya," ujar Rizwan.