REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang diaspora Indonesia untuk turut berkontribusi pada program mobil ramah lingkungan atau "green car" yang sedang dikembangkan Indonesia.
"Kami di Indonesia sedang mengembangkan `green car` atau `electric car` karena beban subsidi yang tinggi (dari bahan bakar minyak)," kata Presiden Yudhoyono di hadapan para diaspora Indonesia dalam acara santap pagi bersama di Perwakilan Tetap RI New York, Kamis pagi waktu setempat atau Kamis malam WIB.
Presiden menjelaskan bahwa mobil ramah lingkungan adalah salah satu pilihan yang paling tepat untuk menghindari dampak dari gejolak harga minyak dunia karena keputusan untuk menaikkan bahan bakar memberikan dampak politik dan sosial yang terkadang lebih besar dari keuntungan ekonomi yang diharapkan.
Oleh karena itu Presiden meminta agar diaspora Indonesia yang memiliki keahlian untuk turut berperan dalam program mobil ramah lingkungan tersebut. "Andai bisa mempercepat tentu akan baik," katanya seraya menambahkan hal itu akan sangat membantu.
Selain program mobil ramah lingkungan, Presiden Yudhoyono juga mengundang diaspora Indonesia untuk mengambil peran di bidang teknologi informasi dan ketahanan pangan.
Dalam santap pagi bersama itu Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono yang juga pernah hidup sebagai diapora di Amerika Serikat mengaku sangat memahami dinamika kehidupan di negeri paman sam itu.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengatakan bahwa diaspora dapat berfungsi sebagai "hub" yang dapat menghubungkan antara Indonesia dan negeri tempat mereka tinggal.
Menurut Dino, diaspora dapat membantu menggali peluang usaha. Seusai melakukan pertemuan dengan para diaspora Indonesia, Presiden Yudhoyono kemudian menerima CEO IBM Virginia M Rometty, CEO Cargill Gregory Page, CEO Honeywell David Cote, dan CEO Millenium Challenge Corp Daniel Yohannes.