Sabtu 07 Jun 2025 15:48 WIB

Perbedaan Metode, WNI di Brunei Rayakan Idul Adha Sehari Setelah Indonesia

KBRI gelar halal bihalal dan silaturahmi bersama WNI.

Suasana Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Kampong Kiarong of Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu (16/8/2023). Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah yang dibangun pada tahun 1988 tersebut merupakan wakaf dari Sultan Hassanal Bolkiah dan menjadi destinasi wisata religi di negara tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Suasana Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Kampong Kiarong of Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu (16/8/2023). Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah yang dibangun pada tahun 1988 tersebut merupakan wakaf dari Sultan Hassanal Bolkiah dan menjadi destinasi wisata religi di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan menyampaikan ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Brunei Darussalam melaksanakan Sholat Idul Adha pada Sabtu (7/6/2025), sehari setelah pelaksanaan di Indonesia.

Penetapan tersebut merujuk pada hasil pengamatan hilal di empat lokasi yang dilakukan Pemerintah Brunei Darussalam, dan disahkan oleh Ketua Hakim Syarie serta Kementerian Agama Brunei.

Baca Juga

“Perbedaan hari dalam merayakan hari raya merupakan hal lumrah dalam tradisi Islam karena adanya perbedaan metode penetapan awal bulan Hijriyah, baik melalui rukyah maupun hisab,” kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Achmad Ubaedillah, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

Usai pelaksanaan Sholat Idul Adha, khutbah disampaikan oleh Profesor Madya Muhamad Abduh, dosen asal Indonesia yang mengajar di Universiti Brunei Darussalam (UBD). Dalam khutbahnya, Abduh mengangkat pesan penting dari khutbah Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada di Arafah.

Ia mengingatkan umat Islam agar menjadi pribadi yang bertakwa, adil, peduli terhadap sesama, menjauhi sistem yang menindas, serta menciptakan keluarga yang penuh kasih dan saling memahami.

“Sebagai umat Islam, kita perlu mengenal dan memahami seluruh ajaran Rasulullah, bukan hanya sebagai bagian dari sejarah, tetapi untuk menghidupkannya sebagai kompas kehidupan di era modern,” ujar Abduh.

Setelah pelaksanaan ibadah dan khutbah, kegiatan dilanjutkan dengan halal bihalal, ramah tamah, dan makan bersama. Perayaan Idul Adha di KBRI Bandar Seri Begawan menjadi ajang silaturahim dan kebersamaan bagi warga Indonesia di Brunei, sekaligus menjadi pengobat rindu kampung halaman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement