Senin 26 Aug 2013 18:49 WIB

Rupiah Melemah, Harga Mobil Segera Naik

Rep: Agus Rahardjo/ Red: Heri Ruslan
Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah masih menunjukkan posisi lemah pada nilai tukarnya seminggu ini. Produk-produk yang bahan dasarnya impor bersiap-siap naik jika kondisi ini terus berlanjut.

Industri otomotif dan elektronik menjadi segmen yang paling terimbas dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar ini. Pasalnya, barang-barang tersebut sebagian besar merupakan barang impor yang menggunakan transaksi dolar. Namun, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku menjadi pihak yang hanya akan terkena sedikit dampak melemahnya rupiah ini.

Direktur Marketing TAM, Rahmat Samulo mengatakan, melemahnya rupiah pasti juga akan berdampak di harga produk Toyota. Namun, dampak yang diterima TAM tidak sebesar Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) lain yang lebih besar masih mengandalkan impor.

"Dampak pasti ada, tapi tidak sebesar yang murni impor," kata Samulo pada Republika, Senin (26/8).

Menurutnya, struktur TAM sebagian besar sudah diproduksi di dalam negeri. Dari berbagai produk Toyota yang laris di pasaran, sebagian besarnya ditopang oleh penjualan mobil yang diproduksi di dalam negeri seperti Avansa dan Innova. Hal itulah yang membuat pelemahan rupiah berdampak kecil dari produk-produk Toyota.

Namun, TAM tetap memertimbangkan untuk menaikkan harga jual Toyota. Meskipun, sampai saat ini, TAM belum memutuskan berapa persen kenaikan yang akan ditetapkan. Samulo mengatakan, pihaknya masih terus berupaya untuk mengendalikan harga saat ini meskipun biaya produksi sudah mengalami kenaikan.

"Kita masih review, belum ada rencana kenaikan berapa persen," tambah dia.

Samulo menambahkan, kenaikan harga dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya nilai kurs. Yang pasti, melemahnya rupiah memang menaikkan biaya produksi. Soal kenaikan harga jual, kata dia, TAM akan memertimbangkan kondisi daya beli konsumen, persaingan pasar, suku bunga dan faktor lain di lapangan.

Direktur Marketing Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy mengatakan harga jual produk-produk Honda juga akan mengalami kenaikan. Terlebih, mobil impor (CBU) Honda tidak sedikit. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, membuat impor mobil Honda semakin besar. Hal ini praktis berdampak langsung pada harga jualnya di Indonesia.

Sebagian besar produk-produk yang dipasarkan Honda diimpor dari negara Gajah Putih Thailand. Bahkan, selain tergantung kurs dolar, nilai impor juga dipengaruhi oleh nilai mata uang Jepang, Yen. Mobil-mobil mewah kelas Sedan milik Honda menjadi penyebab utama kenaikan harga ini, sebab semuanya masih impor. Namun, HPM juga belum menentukan besaran kenaikan dan kapan harga baru itu akan diberlakuan.

"Belum final dan belum ditentukan kapannya," kata Jonfis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement