Senin 11 Aug 2025 13:14 WIB

Kisah Kaisar Romawi Ingin Temui dan Basuh Kaki Nabi Muhammad SAW

Heraclius meminta surat dari Nabi Muhammad SAW yang dibawa oleh Dihyah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Surat Nabi Muhammad untuk Raja Romawi.
Foto: Islamicity.
Surat Nabi Muhammad untuk Raja Romawi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suatu ketika dikisahkan bahwa Kaisar Romawi Timur, Heraclius menerima rombongan dagang Quraisy yang sedang mengadakan ekspedisi dagang ke Negeri Syam. Pada saat itu sedang berlangsung perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan Abu Sufyan dan orang-orang kafir Quraisy di Makkah.

Saat singgah di Iliya, rombongan dagang Quraisy menemui Kaisar Heraclius atas undangan Heraclius untuk diajak dialog di majelisnya, saat itu Heraclius bersama dengan para pembesar-pembesar Negeri Romawi. 

Baca Juga

Heraclius berbicara dengan rombongan dagang Quraisy melalui penerjemah. 

Heraclius berkata, "Siapa di antara kalian yang paling dekat hubungan keluarganya dengan orang yang mengaku sebagai Nabi itu?" 

Abu Sufyan sebelum memeluk Islam berkata, "Akulah yang paling dekat hubungan kekeluargaannya dengan dia (orang yang mengaku Nabi yakni Nabi Muhammad SAW)."

Heraclius berkata, "Dekatkanlah dia (Nabi Muhammad) denganku dan juga sahabat-sahabatnya." 

Maka mereka meletakkan orang-orang Quraisy berada di belakang Abu Sufyan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement