Selasa 01 Apr 2014 23:00 WIB

Menperin: LCGC Terbukti Irit BBM

 Mobil 'Low Cost Green Car' (LCGC)  Datsun GO+  keluaran Datsun yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (17/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Mobil 'Low Cost Green Car' (LCGC) Datsun GO+ keluaran Datsun yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (17/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian MS. Hidayat memastikan kendaraan LCGC  telah teruji mengkonsumsi BBM 20 km/liter (telah dibuktikan melalui uji Balai Termodinamika), sedangkan mobil non-LCGC mengkonsumsi BBM 12 km/liter, sehingga terdapat efisiensi sekitar 60 persen BBM per nit mobil.

Ia mengasumsikan dengan pemakaian BBM delapan liter per hari maka dengan produksi 150.000 unit mobil LCGC pada 2014, diperkirakan ada penghematan BBM sebesar 175.200.000 liter per tahun.

"Spesifikasi mesin LCGC sendiri telah didesain untuk menggunakan spesifikasi BBM dengan RON 92 ke atas bagi petrol dan CN51, yang merupakan spesifikasi BBM nonsubsidi. Sedangkan alasan pengendalian penggunaan BBM oleh LCGC tidak merekomendasikan pemasangan sensor lebih dikarenakan alasan tekno-ekonomis dan safety," kata Menperin.

Ia juga mengatakan informasi penggunaan BBM LCGC berupa RON 92 ke atas telah tercantum dalam buku manual KBH2 dan aturan lebih tegas akan dicantumkan dalam Revisi Peraturan Dirjen Industri Unggulan berbasis Teknologi TInggi Nomor 25 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Produksi LCGC.

Kementerian Perindustrian menurut dia, juga telah mendukung pembedaan diameter nozzle pengusuan dari stasiun Pompa BBM untuk BBM RON 92 ke atas dan di bawah RON 92. Produsen mobil akan menyesuaikan pembedaan itu pada tempat mengisi bahan bakar mobil LCGC.

Kemenperin akan memberikan sanksi berupa pencabutan fasilitas fiskal terhadap produsen yang tidak menepati persyaratan dalam SK Menperin. Sedangkan sanksi operasional diusulkan agar dikoordinasikan dengan institusi terkait.

"Dari sisi populasi, saat ini populasi mobil dari berbagai jenis yang beredar mencapai 10 juta unit, sedangkan mobil LCGC hanya 90 ribu unit (kurang dari satu persen total populasi mobil beredar) sehingga tidak tepat kalau mobil KBH2 dianggap menghabiskan kuota BBM," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement