Sabtu 07 Feb 2015 09:52 WIB

Ini Kata Hendropriyono Soal Proyek Mobnas dengan Proton

Hendropriyono
Foto: Antara/Regina Safri
Hendropriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Pemerintah Indonesia menghadirkan kembali mobil nasional nampaknya menapaki babak baru. Itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara perusahaan mobil Malaysia Proton dengan perusahaan otomotif Indonesia PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) di Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2).

Proton disebut sepakat membantu ACL melakukan riset dan pengembangan mobil nasional di tanah air. Perusahaan pelat merah Malaysia itu rencananya akan melakukan studi kelayakan terkait area kerja sama antara dua perusahaan termasuk mengkaji potensi pengembangan dan produksi mobil di Indonesia.

Studi itu akan berlangsung selama enam bulan. Jika berjalan mulus, Proton and ACL akan melanjutkannya dengan kesepakatan usaha patungan.  

PT Adiperkasa Citra Lestari atau ACL adalah perusahaan yang dipimpin mantan kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia Abdullah Mahmud Hendropriyono.

Hendropriyono, yang pernah menjabat presiden komisaris PT KIA Mobil Indonesia pada 1999-2001, melihat kerja sama dengan Proton sebagai pengembangan besar dalam industri otomotif Indonesia.

"Jika kolaborasi ini terwujud, tidak hanya akan memacu industri (otomotif tanah air), namun juga bakal menciptakan peluang kerja bagi masyarakat," kata dia seperti dikutip Bernama, Jumat (6/2).

Kepada Wall Street Journal ia mengatakan Proton akan “mengembangkan wadah tenaga kerja spesialis untuk industri otomotif kami."

Sementara itu, CEO Proton Datuk Abdul Harith Abdullah mengatakan, kolaborasi ini baik bagi kedua negara tetangga. Terutama untuk mengembangkan produk ini ke pasar lebih luas. 

"Proton juga memiliki fasilitas, kemampuan, dan teknologi dan salah satu perusahaan di kawasan Asia memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri,"  kata Harith. "Tidak ada negara lain di kawasan ini memiliki proyek mobil nasional."

Nota kesepahaman atau MoU diteken kemarin oleh CEO Proton Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO PT ACL Abdullah Mahmud Hendropriyno. Disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, dan Komisaris Proton Tun Dr Mahathir Mohamad. 

Hadir juga, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.

sumber : Bernama/Wall Street Journal
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement