Jumat 21 Aug 2015 12:58 WIB

Mitsubishi Kembangkan Kendaraan Penumpang

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Dwi Murdaningsih
Mitsubishi Mirage.
Foto: Republika/Agung P Vazza
Mitsubishi Mirage.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitsubishi Motors Corp (MMC) melalui PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) tetap berkomitmen melanjutkan rencana mereka memasarkan kendaraan penumpang di tanah air. Hal itu disampaikan Kosei Tamaki General Manager of Marketing Division PT KTB, Rabu  (19/8).

Menurutnya pihak MMC telah membenamkan modal lebih dari 600 juta dolar AS untuk mengembangkan pabrik yang ada di Bekasi Jawa Barat. Hal itu tidak terlepas dari rencana pembangunan industri kendaraan penumpang di tanah air, termasuk jenis serbaguna menengah atau low MPV yang akan diluncurkan pada 2017 mendatang.

"Kami tidak bisa membatalkan keputusan itu," kata Tamaki.

Sepanjang tahun ini dia akan mendorong penjualan Mitsubishi Mirage, L300 dan Pajero Sport yang seluruhnya diproduksi di Indonesia. Penjualan Pajero sendiri sepanjang Juni dan Juli lalu meningkat.  Saat ini penjualan produksi MMC di Indonesia adalah yang terbesar di dunia.  Karena itu dia berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar di tanah air.

Dia mengakui baru brencana meluncurkan kendaraan jenis low MPV dua tahun ke depan karena sebelumnya pihak MMC memiliki kendala di sektor pendanaan dan sumber daya manusia (SDM). Namun, membaiknya kondisi keuangan dalam dua tahun terakhir, membuka peluang dilanjutkannya rencana tersebut.  Kelak kendaraan low MPV tersebut akan dibuat sebanyak 80 ribu unit. Sebanyak 60 ribu ditujukan pasar dalm negeri dan sisanya dieskpor.

"Kami akan pertahankan pangsa pasar yang ada," katanya.

Tamaki juga menyebutkan belum berencana mengalihkan produksi kendaraan pick up double cabin Triton ke Indonesia dari Thailand. Namun, kendaraan yang dipatok penjualannya hingga 7000 unit sampai akhir tahun ini masih menjadi andalan PT KTB di tanah air di kelasnya. Khususnya untuk melayani kebutuhan pasar di perkebunan, pertambangan maupun lokasi lain yang membutuhkan kendaraan berkemampuan khusus. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement