REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) kendaraan Tata di Indonesia, Tata Motors Distribusi Indonesia, targetkan kepuasan pelanggan pada tahun fiskal 2016, yang berlangsung 1 April 2016 sampai 31 Maret 2017.
"Kami bukan hanya sekadar ingin menambah jumlah pelanggan di Indonesia, tetapi juga menggenjot tingkat kepuasan pelanggan," kata General Manager Customer Care TMDI Jameel Ahmed di International Motor Show 2016, JI Expo Kemayoran, Jakarta.
Ahmed mengungkapkan, sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2012, penjualan mobil Tata sudah lebih dari 2.500 unit. Ahmed pun memastikan, dari seluruh penjualan tersebut, para pelanggan mengaku puas dengan layanan purnajual TMDI.
Demi mempertahankan sekaligus menggenjot kepuasan pelanggan, sambung Ahmed, TMDI akan mencanangkan sejumlah rencana terkait layanan purnajual di tahun fiskal 2016. Salah satunya memberikan kepuasan kepada pelanggan lewat empat pilar, yakni ketenangan, jangkauan layanan, kapabilitas dan kualitas.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, layanan purnajual dihadirkan dengan konsep trilayanan mulai dari penjualan, perawatan dan penyediaan suku cadang yang sudah tersebar di 20 cabang mencakupi Jawa, Bali, Sumatra dan Sulawesi. Ia pun mentargetkan cabang tersebut akan mencapai angka 30 pada akhir tahun fiskal 2016 atau 31 Maret 2017.
Selain itu, untuk menjangkau wilayah pelosok yang tak terjangkau oleh delaer trilayanan, TMDI juga akan memberikan sertifikat kepada bengkel dengan sebutan Bengkel Tersertifikasi Tata (TCW). Saat ini, sudah ada sekitar 68 unit bengkel TCW di seluruh Indonesia, ia pun mentargetkan angka 80 unit pada akhir tahun fiskal 2016.
Tata juga sudah memiliki tujuh unit kendaraan pelayanan perawatan untuk konsumen atau Tata Mobile Service Vehicles. Pihak TMDI juga akan terus meningkatkan jumlahnya hingga nantinya setiap dealer trilayanan setidaknya memiliki satu unit TMSC.
Sementara itu, dalam waktu dekat, dealer trilayanan akan dibuka di Palembang, Sumatra Selatan. Menurut Manager Brand Kendaraan Niaga TMDI Wilda Bachtiar, pembukaan cabang di kota Palembang disebabkan kota pempek tersebut merupakan salah satu perhentian rutin untuk rute logistik bagi para pengemudi truk.
"Dan kami belum ada di sana, jadi itu titik terputus yang harus dan sedang kami upayakan untuk disambung," kata Wilda.
Bila titik terputus tersebut sudah tersambung, lanjut Wilda, tampak sudah keseriusan Tata untuk menggarap pasar kendaraan niaga di Indonesia.
"Dan pastinya Tata juga akan terus meningkatkan aktivitas bisnis kami dalam urusan pengenalan varian dan tipe produk baru," ucap Wilda.