REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, penjualan kendaraan bermotor pada kuartal I 2006 masih sedikit di bawah periode yang sama pada tahun lalu.
"Tapi kayaknya sudah mau ada perbaikan, nunggu anggaran turun, mudah-mudahan anggaran infrastruktur buat ini naik," ujarnya kepada Republika, Ahad (8/5).
Ia menyebut, penurunan penjualan berjalan lurus dengan menurunnya realisasi pertumbuhan nasional yang hanya 4,92 persen ketimbang yang diproyeksikan Kementerian Keuangan yang berada di atas 5 persen.
Kendati begitu, ia optimistis adanya peningkatan penjualan dalam waktu mendatang, di tambah datangnya bulan suci Ramadhan yang ia nilai akan membantu kenaikan penjualan kendaraan bermotor.
"Optimis infrastruktur akan bantu. Hari raya salah satunya juga orang mau belanja," ungkapnya.
Berbeda dengan Gaikindo, Pengamat Otomotif Dewa Yuniardi mengatakan, tingkat penjualan kendaraan bermotor relatif masih stagnan.
"Lumayan, seperti kemarin (tahun lalu) juga enggak banyak berubah, enggak naik dan enggak turun, masih stabil," katanya.
Ia menjelaskan, hal ini karena proyek-proyek infrastruktur yang dilangsungkan pemerintah tidak banyak menyeret industri ini, dan lebih banyak menyasar pada sektor listrik dan energi.
Pakar otomotif lainnya, Suhari Sargo sependapat dengan Dewa. Menurutnya, tingkat penjualan kendaraan bermotor relatif masih sama dengan yang terjadi pada tahun lalu.
"Saya kira tahun ini ya kira-kira sama dengan tahun kemarin," ucapnya.
Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi yang masih rendah sebagai penyebabnya.
"Angka total tahun kemarin 1,2 juta (penjualan) semuanya," katanya menambahkan.
Meski pada kuartal I 2016 masih stagnan, namun ia percaya kenaikan tingkat penjualan mulai akan merangkak naik pada kuartal II dan III.
"Kalau kuartal I biasanya masih agak lamban karena perekonomian baru mulai, dan anggaran juga masih belum maksimal, kuartal II dan III naik, nanti kuartal IV turun lagi," tegasnya.