Jumat 20 Jan 2017 18:30 WIB

Nissan Atur Strategi Hadapi Persaingan di Segmen MPV

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
All New Nissan Grand Livina X-Gear.
Foto: Sportku
All New Nissan Grand Livina X-Gear.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di awal tahun ini, beberapa dari Agen Pemegang Merek (APM) banyak melakukan peluncuran produk, pada mobil di segmen MPV. Kendaraan di segmen ini memang banyak peminatnya, karena sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.

Kendati demikian, Nissan Motor Indonesia (NMI) juga mempersiapkan strategi untuk menghadapi persaingan di kelas MPV. Vice President Director of Marketing and Sales NMI, Davy J. Tuilan megatakan, Nissan akan mempersiapkan dari hal-hal yang mendasar terlebih dahulu. "Dalam kompetisi pasti ada saat-saat di mana kita harus fokus, tapi kan marketing mix banyak, tidak hanya produk. Untuk menghadapi persaingan MPV kita fokus pada hal yang fundamental," kata Davy di Jakarta.

Ia melanjutkan, Nissan saat ini akan mencoba untuk meningkatkan kepuasan dari para pelanggannya. Selain itu, fokus NMI juga terkait dengan kualitas jaringan penjualan di berbagai kota di Indonesia.

Sebelumnya Honda Prospect Motor (HPM) memperkenalkan New Honda Mobilio yang tampil dengan penambahan besar pada eksterior, interior, dan fitur yang semakin lengkap, di Jakarta (12/1) lalu. Mobil segmen MPV ini turut menyumbangkan penjualan terbesar, dengan Honda Mobilio terjual sebesar 39.482 unit sepanjang 2016.

Tak hanya itu, Toyota Astra Motor (TAM) turut menghadirkan New Venturer di awal tahun ini, yang sekaligus menandakan eksistensi legendaris Toyota di Indonesia, maupun di dunia yang sudah berlangsung selama 40 tahun. New Venturer hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan kendaraan MPV.

Baca juga: Nissan Raih Konsep Sedan Terbaik di Detroit Auto Show

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement