Senin 03 Apr 2017 14:07 WIB

Peminat MPV Diprediksi Melemah di 2025

Otomotif
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Otomotif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil tiga baris kursi atau berkapasitas tujuh penumpang dengan sebutan multi purpose vehicle (MPV) yang merajai pasar otomotif Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diprediksi akan kurang peminat pada tahun 2025. Hal itu dipengaruhi perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih individualis.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus, mengatakan pada 2025 generasi yang lahir pada tahun 1980-1990 telah memasuki masa mapan dan mampu membeli mobil. Namun mereka kemungkinan tidak membeli mobil yang bisa mengangkut keluarga besar melainkan hanya keluarga inti. "Saya kira 2025 peminat MPV sudah menurun," ucap Yannes Martinus dalam diskusi 'Peluang dan Tantangan Model MPV di 2017' yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia di Jakarta, belum lama ini.

"Mereka yang lahir tahun 80-an ke atas konsep keluarganya berbeda. Kalau yang lahir sebelum 1980 menilai mobil harus membawa keluarga besar hingga kakek-nenek. Maka generasi keluarga saat ini hanya memikirkan keluarga inti. Bapak, istri, dan anak saja," jelas dia. Martinus mengatakan berdasarkan penelitian jumlah penumpang MPV yang melibatkan 2.000 orang, hanya 0,3 persen yang digunakan maksimal tujuh penumpang, sebesar 16,5 persen digunakan hanya memuat dua penumpang, sementara 67 persen mobil MPV dipakai menyetir sendirian.

Lebih lanjut, Yannes Martinus menambahkan minat masyarakat yang menurun terhadap MPV tujuh penumpang akan dibarengi dengan meningkatnya minat pada mobil dua baris di segmen LCGC, City Car atau SUV. "Masyarakat generasi kota akan lebih tertarik pada mobil dua baris karena menawarkan individualitas yang mereka inginkan," pungkas Yannes.

Di sisi lain, Kukuh Kumara selaku Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menilai segmen MPV akan terus diminati namun hanya dalam beberapa tahun ke depan. "MPV dalam beberapa tahun ke depan akan tetap jadi primadona. Tapi pikirkan juga bagaimana ke depannya?," ucap Kukuh Kumara.

Ia mengatakan LCGC akan mengganggu penjualan MPV karena harga yang ditawarkan lebih murah sehingga menjadi pilihan masyarakat, terutama kelas masyarakat tertentu yang baru akan membeli mobil.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement