REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Jenazah pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar (20) yang meninggal dunia saat balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11), tuntas diautopsi di Bagian Forensik Rumah Sakit Besar Kuala Lumpur, Ahad (3/11). Autopsi turut dihadiri penyidik dari Kantor Polisi Aero Polisi Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan Tim Asia Talent Cup (ATC) Indonesia atau Idemitsu Honda Indonesia.
Selain menyaksikan langsung jalannya autopsi, pihak penyidik juga memintai keterangan sejumlah pihak. Autopsi sendiri dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00 waktu setempat.
Menurut keterangan pihak penyidik, hasil autopsi yang dilakukan pihak rumah sakit menyebutkan bahwa kematian pembalap Afridza karena benturan keras pada bagian kepala di sisi sebelah kiri. Pihak rumah sakit juga disebutkan masih menunggu hasil uji urine dan darah yang telah dikirim ke Jabatan Kimia (Kantor Kimia).
Proses pemulangan jenazah telah diserahkan kepada perusahaan Kasket Paradibes yang telah ditunjuk oleh pihak asuransi. Selain hasil autopsi surat pelepasan jenazah dari kepolisian yang menangani insiden ini juga diperlukan sebelum jenazah dapat dipulangkan ke tanah air.
Sementara itu, pihak Tim Asia Talent Cup Indonesia yang mengurus seluruh proses penanganan jenazah di rumah sakit berharap jenazah almarhum dapat dipulangkan hari ini, Ahad (3/11). Pihak tim belum mengetahui secara pasti jadwal keberangkatan jenazah karena masih menunggu seluruh dokumen yang diperlukan.
"Jenazah akan diterbangkan ke Jakarta kemudian akan menggunakan perjalanan darat ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Jenazah tidak dapat diterbangkan langsung ke Bandung karena ketiadaan fasilitas kargo pada penerbangan menuju Bandung," ujar Koordinator Tim Asia Talent Cup (ATC) Indonesia, Charlie, Ahad (3/11).
Kecelakaan yang menimpa Afridza terjadi saat laga Asia Talent Cup 2019. Pada race pertama di Sirkuit Sepang, Sabtu petang, motor yang ditunggangi Afridza bersenggolan dengan motor pebalap Nomer 11 Takuma Matsuyama kemudian Afridza tertabrak pembalap nomer 22 Shinji Ogo hingga keduanya terlibat kecelakaan. Race pertama dibatalkan oleh pihak penyelenggara akibat insiden tersebut.